NGANJUK, Klik.9com – Lebaran tahun 2022 ini pemerintah kembali mengizinkan masyarakat untuk melakukan tradisi mudik setelah dua tahun dilarang karena pandemi. Hal ini, disambut suka cita dengan berbondong-bondong pulang ke kampung halaman.
Namun, rupa-rupanya pandemi betul-betul memporak-porandakan ekonomi termasuk biaya perbaikan jalan. Seperti temuan awak media di sepanjang perjalanan jalur alternatif dari Jombang ke Lengkong, Nganjuk melalui Ploso.
Memang ada bagian jalan yang rata dengan cat marka yang baru, tetapi bagian lainnya masih ada lubang meski kecil, tetap saja menghambat kelancaran perjalanan karena takut tergelincir.
Kerusakan terparah dijumpai di depan SDN 1 Lengkong, tepatnya di Jalan Raya Desa Banjardowo, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Nganjuk, Selasa (3/5) sore terdapat kerusakan sejauh 500 meteran dengan batu-batu landasan yang tercecer di median jalan disertai lubang-lubang besar.
Dari informasi warga, kerusakan awal dipicu saat musim hujan sebelum puasa Ramadan 1443 H lalu. Kala itu air sungai meluap karena pendangkalan, sehingga meluber dan menimbulkan banjir di area sekolahan.
“Saat itu hujan dan banjir karena sungai besar dangkal, waktunya dikeruk. Anak-anak sekolah diliburkan karena banjir, dan kini menyebabkan jalan rusak,” tutur Sulase, warga asli kampung sekitar.
Dia mengaku heran kenapa jalan tak kunjung diperbaiki padahal waktu itu, Bupati Nganjuk datang meninjau lokasi. “Tidak tahu kenapa tidak diperbaiki, padahal Pak Bupati datang melihat lokasi sekolah yang tergenang banjir,” imbuhnya.
Dari pantauan media, terdapat spanduk ucapan selamat hari pendidikan di atas gerbang sekolah terpampang gambar, yang pertama Kadispendik Nganjuk Dr Sopingi AP MM, di posisi tengah Plt Bupati Nganjuk Dr Marhaen Djumadi dan Plt Kepala SDN 1 Lengkong Ana Chiyaratul Amanah SPd SD.
Tak bisa dibayangkan bagaimana jadinya kalau ketiga pejabat publik tersebut mengetahui kalau gambar wajah mereka terpampang menghadap jalan rusak yang saat ini dilalui para pengguna jalan yang sedang mudik lebaran. Harapannya satu, warga ingin segera diperbaiki. (har)
