
SURABAYA (KS) – Dilansir koransekolah.com, Teknik menulis berita adalah cara menyusun laporan, atau informasi aktual tentang suatu peristiwa, atau masalah untuk dipublikasikan di media massa. Namun sebelum lebih dalam, terlebih dahulu mari diketahui dasar dan pengertian berita.
Pengertian Berita
Secara bahasa, berita (news) menurut kamus bahasa, atau tepatnya Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah:
a. Cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat;
b. laporan;
c. pemberitahuan; pengumuman.
Sedangkan, dalam bahasa Inggris, kata berita (news) mempunyai arti sebagai berikut:
a. newly received or noteworthy information, especially about recent or important events (informasi yang baru diterima, terutama tentang peristiwa terbaru atau penting)
b. a broadcast or published report of news (laporan penyiaran atau publikasi berita)
c. information not previously known to someone (informasi yang sebelumnya tidak diketahui, info baru).
Sinonim news dalam bahasa Inggris adalah report (laporan), announcement, (pengumuman) story (cerita), dll.
Dalam literatur jurnalistik, berita adalah informasi, atau laporan peristiwa aktual yang mengandung nilai berita (news values).
Nilai Berita
Berdasarkan nilai berita, maka tidak semua berita dapat dipublikasikan, atau layak muat. ‘ (fit to print, fit to broadcast). Untuk dapat dipublikasikan di media, sebuah berita haruslah memenuhi karateristik yang dikenal dengan nilai-nilai berita.
Semakin tinggi nilai berita yang terkandung dalam sebuah peristiwa, semakin kuat peristiwa tersebut diangkat sebagai berita.
Dan begitu juga sebaliknya. Jadi nilai berita menjadi tolak ukur menayangkan dan menerbitkan sebuah berita.
Masing-masing pakar jurnalistik memiliki karateristik tersendiri mengenai nilai berita. Tetapi, menurut pemikiran Asep Syamsul M Romli dalam bukunya, “Jurnalistik Praktis untuk Pemula” (Penerbit: Rosdakarya Bandung), menyebutkan ada empat nilai berita, yaitu:
1. Cepat, yaitu aktual atau ketepatan waktu. Berita adalah sesuatu yang baru (new).
2. Nyata, yaitu informasi tentang sebuah fakta (fact) yang terdiri dari kejadian nyata, pendapat, dan pernyataan sumber berita.
3. Penting, yaitu menyangkut kepentingan orang banyak.
4. Menarik, yaitu mengundang orang untuk membaca berita yang kita tulis.
Nilai berita lainnya, antara lain peristiwa yang dekat dengan khalayak, berpengaruh terhadap hidup orang banyak, atau dampak dari peristiwa itu ke masyarakat, melibatkan orang-orang terkenal, atau ketokohan orang yang terlibat dalam peristiwa tersebut, menyangkut hal-hal luar biasa, atau hal biasa tetapi menumbuhkan rasa simpati, empati, iba, atau menggugah, serta aktual dan baru terjadi.
Unsur-unsur Berita
Sebuah berita dinyatakan sempurna dan layak tayang. Apabila telah memenuhi unsur-unsur berita 5W+1H. Apa itu 5W+1H? Ini dia penjelasannya;
• What = Apa yang terjadi
• Where = Di mana hal itu terjadi
• When = Kapan peristiwa itu terjadi
• Who = Siapa yang terlibat dalam kejadian itu
• Why = Kenapa hal itu terjadi
• How = Bagaimana peristiwa itu terjadi
Struktur Naskah Berita
Suatu berita memiliki struktur berita yang terdiri dari:
1. Judul berita (head)
2. Teras berita (lead)
3. Isi berita (body)
Mari simak pembahasan tentang tiga struktur berita di atas.
Judul Berita
Judul berita, harus ringkas (antara 3-5 kata), mencerminkan isi, menarik, dan sebaiknya berupa kalimat aktif yang terdiri dari Subjek + Predikat + Objek (SPO):
Contoh: Wali Kota Surabaya (S) Meresmikan (P) Festival Rujak Cingur (O)
Teras Berita (lead)
Teras berita, adalah alinea, atau paragraf pertama naskah berita setelah judul. Teras yang bagus tidak lebih dari 30-35 kata atau tiga barisan ketikan.
Cara menulis teras berita, antara lain menyusun unsur berita (5W+1H), terutama menempatkan unsur WHO dan WHAT di awal kalimat, dan unsur WHEN dan WHERE di akhir kalimat. Unsur WHY dan HOW tempatkan di tubuh berita (body).
Misalnya: Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya adakan festival kuliner Rujak Cingur, Sabtu (15/05/21) di Jalan Tunjungan, Genteng, Surabaya.
Dalam menulis berita yang baik dan benar, seorang wartawan harus memperhatikan etika menulis berita.
Apa saja yang termasuk etika menulis berita? Simak ulasannya di bawah ini.
1. Objektif
Seorang wartawan harus menjaga jarak dengan peristiwa yang diangkatnya sebagai berita. Dengan demikian melarang seorang wartawan melibatkan kepentingan pribadi, opini pribadi dan pandangan subyektif atas peristiwa.
Tulisan berita harus faktual, atau menuliskan berdasarkan fakta. Dan menemukan data yang benar-benar di lapangan.
2. Cover both side, Balance
Tulisan harus seimbang (balance) dan berusaha mencantumkan semua pihak yang terlibat dalam peristiwa. Secara umum, penulisan berita harus mematuhi kode etik jurnalistik, sebagai etika profesi wartawan.
Setelah mengetahui dasar dari berita dan hal-hal yang mendukung, sebuah berita bisa menganggap berita layak tayang. Mari selanjutnya membahas teknik menulis berita.
Berikut tahapan dari teknik menulis berita, apa saja?
1. Fact Organizing, pengorganisasian fakta, yaitu pengorganisasian/ pengumpulan fakta oleh wartawan yang akan menulis berita. Apakah itu hasil interview, kejadian langsung, ataupun menggunakan data-data tertulis yang telah tersedia.
2. Lead Decission, memutuskan teras berita, yaitu penentuan lead untuk teras berita. Ingat, gagal menentukan lead, bisa berarti gagal menulis berita
3. Word Selection, pemilihan kata, yaitu pemilihan kata-kata yang cocok, untuk mendukung penulisan berita, usahakan alur yang runtut, jangan melompat-lompat sehingga dapat mengganggu pemahaman pembaca.
4. Start to Write, mulai menulis berita, yakni ambil mesin ketik, atau komputer, kertas, jika perlu referensi pendukung. Konsentrasi dalam menulis sehingga tidak keliru.
Demikianlah teknik dan cara menulis berita jurnalistik yang baik dan benar, agar bermanfaat. Dan, terima kasih kami ucapkan kepada sumber dan pihak yang terkait.
Referensi: Syamsul M Romli, Asep SIP, Jurnalistik Praktis untuk Pemula, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2003. Widodo Drs, Menulis Berita di Surat Kabar dan Majalah, Indah, Surabaya, 1997. (har)