[Iklan : RAJA SNACK & DAPUR CINTA]

Penjual Ikan Hampir Jadi Korban Gendam Polisi Gadungan

Penjual Ikan
GENDAM: Penjual ikan Muhammad Safiuddin menjaga lapaknya di kompleks perumahan Gununganyar Tambak, Surabaya, Jumat (2/2/2024) pagi. (Foto: KS/Harun)

SURABAYA (Klik9.com) – Cak Udin penjual ikan di pasar kaget kompleks perumahan Gununganyar Tambak (mangrove), Jumat (2/2/2024) pagi hampir menjadi korban gendam orang tak dikenal. Motifnya pelaku pura-pura memborong ikan dan tukar uang.

“Kronologinya ada seorang pria naik motor berpenampilan rapi, badan tegap, pakai masker polri terus pakai sepatu polisi dan celana jeans,” kata Muhammad Safiuddin nama lengkap Cak Udin.

Lalu, sambung Udin, kalau orang tersebut tanya ikan. “Ikan itu harganya berapa? Saya bilang 34. Ya sudah wes tak ambil semua, tapi cepetan pak ya. Soalnya buru-buru ponakan mau sunatan,” timpalnya.

Baca Juga  Sejumlah Korban Selamat dan Meninggal Tenggelamnya KMP Yunicee Ditemukan

Selanjutnya, ia timbang semua. “Nah orangnya bilang begini. Ono tukaran duwek ta? Eketan. Ada, tak bilang begitu. Habis itu saya hitungkan cuma ada 200.”

“Lho kok mek sakmunu. 700 ribu nggak ada ta? Nggak ada pak wes tak itung.” 

“Yo wes sisa e kek ono puluhan. Lalu saya hitung sampai jumlah uangnya 400, lalu diminta. Terus diambil, dan mau dimasukkan saku, sambil bilang. Nanti istriku kesini bawa Pajero putih mau bayar ikannya dan uang tukarannya.”

“Saya spontanitas ingat pernah ada orang tukar, uangnya kebawa dulu. Dan saya spontanitas nggak mau. Tukerannya kasih dulu pak, saya mau setoran ikan.”

Baca Juga  Pj Wali Kota Batu Jenguk Korban Pohon Tumbang

“Lalu orangnya bilang, masak nggak percaya sama saya? Bukannya nggak percaya, tapi nanti orangnya kesini, saya juga butuh uang itu buat setoran ikan segera pak.”

“Terus uangnya diserahkan saya, lalu orangnya ngibrit aja pergi, nggak jadi beli ikan. Orang itu ngakunya dari Polsek Rungkut. Tapi nggak bilang namanya siapa. Infonya Polsek Rungkut,” beber Cak Udin.

Ia menegaskan, kalau motif pelaku dengan terburu-buru untuk mengalihkan perhatian. “Cepetan pak, soalnya aku selak onok ponakan teko Jakarta, sunatan. (Tapi) saya timbang nggak mau satu-satu. Tapi langsung timbang jadi satu semua,” ungkapnya.

Baca Juga  Maradona Si Tangan Tuhan Meninggal Usia 60 Akibat Serangan Jantung

Motifnya terburu-buru, tegas Udin. “Wong saya pinjam timbel ke teman-teman saja orangnya nggak mau. Sistim borong begitu, cepetan pokoknya,” pungkasnya. (har)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Nanya?