
Klik9.com – Petaonan, sebuah desa kecil yang terletak di Kecamatan Socah, Bangkalan, Madura, Jawa Timur, kaya akan tradisi nikah dan warisan budaya yang amat mempesona.
Desa Petaonan juga terkenal sebagai “The Soul of Madura” atau jantungnya Madura karena mampu melestarikan tradisi khas daerah, salah satunya nikah teriring bacaan sholawat.
Pasalnya kebiasaan pernikahan di Madura, umumnya dimeriahkan oleh orkes musik dangdut. Dan diikuti dengan acara timang pengantin. Namun belakangan ini acara orkes mulai menurun.
Hal itu sebagaimana tradisi acara pengantin di Desa Petaonan. Yang mana sekarang sholawatan turut menjadi bagian menyemarakkan acara tersebut.
Menariknya lagi, pengantin di Madura ini berganti pakaian (gaun) sebanyak lima kali. Bahkan ada yang sampai delapan kali ganti pakaian gaun pengantin. Menurut kakak Diya selaku pengantin perempuan, sangat merasa lelah saking terlalu banyak mengenakan gaun pengantin bergonta-ganti.
Hal itu tampak pada hajatan pernikahan yang berlangsung pada 6 Oktober 2024. Mulai sejak pukul 08.00 hingga 23.00 WIB. Uniknya acara tersebut tidak ada jeda sama sekali, sehingga pengantin wanita terlihat sangat kelelahan.
Untuk penata rias kakak Diya ini, yakni Zha Make-up, yang begitu terkenal di kalangan daerah Bangkalan.
“Orang mengenal dengan sebutan, “Zhamake-up”. Ini yang bisa manglingi wajah pengantin dan dekorasinya yang begitu megah dan murah,” ucap singkat Diya, sang mempelai ini. (fua/red)