SURABAYA (Klik9.com) – Pemkot Surabaya mewacanakan ASN pada 2024 mendatang bisa bekerja dari mana saja. Artinya tidak harus bekerja dan melayani masyarakat dari kantor. Hal ini sejalan konsep Surabaya Smart City yang mengedepankan digitalisasi.
Menurut Wali Kota Eri Cahyadi di lingkup pemkot sudah terdigitalisasi, sehingga ASN melayani masyarakat bisa dari mana saja dengan ponsel.
“Saya juga ingin di Surabaya itu tidak ngantor. Saya pernah menjadi pegawai negeri sipil, ngantor setiap hari di ruangan, kalau ada pimpinannya yang kerja langsung sibuk, pura-pura mengerjakan yang lain.”
“Sekarang sudah tidak musimnya, sudah sekarang (waktunya) kerja dari manapun,” kata Eri Cahyadi di Balai Kota Surabaya, Jumat (28/4/2023).
Menurutnya, ASN bisa bekerja dari mana saja asal output dan outcome itu terpenuhi. Misalnya tidak berada di kantor tapi di tengah masyarakat, agar lebih dekat dengan warganya. Namun tidak boleh melupakan pekerjaan utamanya.
“Sehingga menilai mereka bukan dari kehadirannya di kantor. Tapi menilai pekerjaan ASN dari output dan outcome tercapai.”
“Meski ke kantor atau tidak di kantor tidak apa-apa, daripada di kantor tapi output dan outcome tidak tercapai,” katanya.
Wali Kota Eri berharap, bisa mulai menerapkan wacana ASN bekerja dari mana saja itu pada 2024 mendatang. Sebab ia tak ingin ada ASN yang bekerja dari kantor namun justru output dan outcome tidak tercapai.
“Kalau bekerja di kantor tidak apa-apa, tapi ojok lungguh tok ae (jangan duduk saja). Kalau ada kepala dinas datang pura-pura pegang berkas, jadi seperti orang sibuk, itu zaman dahulu,” jelas dia.
Ia lantas mencontohkan pelayanan di luar kantor. Misalnya ada warga kesulitan mengurus berkas. Maka warga tersebut bisa mengirimkan datanya kepada ASN melalui WhatsApp untuk minta bantuan.
“Kita sudah harus digitalisasi. Dengan begitu saya berharap kesejahteraan itu semakin tercapai dan terwujud di Kota Surabaya. Jadi kerja itu dari hati, tidak perkara mencari muka kepada pemimpinnya,” tegasnya.
Eri menyebut wacana ASN bekerja dari mana saja sejalan dengan konsep Surabaya Smart City, yang sebenarnya penerapannya pada 2022 sejak menjabat Wali Kota Surabaya pada 2021 lalu. Namun terkendala pandemi Covid-19.
“Saya punya visi dulu, dalam tiga tahun pertama saya, bekerjanya dengan disiplin, bekerja dengan mindset, mengubah menjadi digitalisasi, tidak harus bekerja di kantor.”
“Dua tahun berikutnya, bekerja dengan kalbunya, bekerja dengan hatinya,” ucap Cak Eri, biasa disapa.
Sehingga, masih Cak Eri, dengan mindset disiplin, mindset output-outcome yang tidak harus bekerja di kantor, ilmu agamanya mendukung, apapun itu, maka hasilnya sangat akan luar biasa.
Namun, karena terkendala pandemi, sehingga merubah penerapan visi itu. Baru di 2022/2023 bisa menerapkan konsep ASN bekerja dengan disiplin. Sementara konsep ASN bekerja dengan hati atau kalbu, penerapannya mulai pasca lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah.
“Saya yakin dengan kekuatan disiplinnya teman-teman, dengan kekuatan outcome-outcome tujuan, bekerja bukan hanya di kantor, tapi menggabung tanggung jawab dengan kekuatan kalbu di hati mereka masing-masing, insyaallah 2024 sudah bisa jalan,” tambahnya.
Wali Kota Eri menyakini, penerapan konsep bekerja dengan disiplin, hati dan digitalisasi bagi para ASN tersebut, akan lebih mensejahterakan warga Surabaya.
“Bayangkan kalau (ASN) tetap di rumah, terus (ada warga) tidak bisa (mengurus) KTP dibantu. Kerjanya di rumah, jadi sejahtera. Sehingga baiti jannati, rumah dan kantor menjadi surga. Ini yang mau saya terapkan,” pungkasnya. (har)