SURABAYA, Klik9.com | Usai sudah pagelaran seleksi pemain kelahiran 2006/07 dan 2003/04 yang digelar Askot PSSI Surabaya, 5-7 Maret 2021 lalu di lapangan Desa Ngelom, Sepanjang, Sidoarjo. Sejumlah nama-nama yang terjaring pun telah diumumkan secara luas.
Terlepas pro kontra terkait kriteria maupun asesmen yang dipakai untuk penilaian bagi para pemain itu bisa lolos seleksi, maka sudah wajar kalau sebagian peserta, klub, dan wali murid merasa kecewa atau kurang puas dengan hasil seleksi yang diumumkan.
Namun, ada hal positif yang dapat kita ambil dari kegiatan tersebut, di antaranya hadirnya asosiasi yang menghapus dahaga hampir semua pegiat bola akan even di tengah pandemi. Publik rindu kegiatan yang dihelat Askab/Askot.
Sebagaimana diketahui, selama pandemi para pembina sepak bola usia dini hanya menggelar latihan tanpa tahu arah ke depan. Sehingga untuk mengisi kekosongan, mereka melakukan serangkaian pertandingan persahabatan, kalaupun ada turnamen itu dilakukan secara diam-diam.
Nah, momentum seleksi tersebut seakan menjadi titik balik kebangkitan dari sebagian besar pembina klub anggota Askot PSSI Surabaya, salah satunya Putra Perak FC.
Lama tidak tampil dalam kegiatan Askot, di momen seleksi ini, Putra Perak FC turut partisipasi mengirimkan pemain untuk mengikuti tahapan demi tahapan seleksi. Ada lima pemain U-16 yang hadir.
Meski tidak tercantum dalam daftar lima pemain terbaik yang mewakili Askot PSSI Surabaya untuk ke seleksi lanjutan tingkat Jawa Timur, tetapi Putra Perak FC berhasil menembus hingga tahapan akhir seleksi 22 besar atas nama Kahfi Rossi.
Dalam menentukan lima pemain yang lolos ke fase Jawa Timur itu dilakukan rapat internal para juri dari para pemain yang bertanding di sesi permainan terakhir, yakni 22-25 pemain.
“Tidak masalah tidak ada wakil Putra Perak FC ke zona Jatim. Sebab target awal kami adalah partisipan agar publik tahu kami masih anggota Askot,” tutur Maulana, sekretaris Putra Perak FC, Jumat (12/3) pagi.
Sebelumnya, Ketua Askot PSSI Surabaya Mauritz Bernhard Pangkey menyambut gembira partisipasi Putra Perak FC dalam mengirimkan delegasi seleksi.
“Putra Perak sudah dua tahun tidak ikut kegiatan Askot. Semoga berikutnya bisa ikut terus acara Askot,” katanya di sela-sela acara seleksi pemain kala itu.
Untuk itu, momentum seleksi tersebut menjadi awal kebangkitan kembali Putra Perak FC untuk aktif kembali menggelar latihan sekolah sepak bola (SSB).
Beberapa orang wali murid yang mengetahui acara seleksi mulai menjalin komunikasi dengan Putra Perak FC menanyakan cara mendaftar.
“Saya tinggal di Sidoarjo, tapi saya asal Perak, Surabaya dan ingin anak saya usia 10 tahun bisa bergabung,” bunyi pesan WhatsApp ke pengurus.
Sama seperti umumnya, untuk menjadi anggota, calon pemain yang ingin bergabung ke Putra Perak FC, wajib mengisi formulir pendaftaran, menyerahkan fotokopi ijazah, KK dan akte kelahiran. Untuk biaya pendaftaran sementara digratiskan. (han)
[email protected]
Saya ingin meraih sukses