SURABAYA (KS) – Belum genap setahun launching, kedai makan dan kopi Ciamso, resmi membuka cabang ketiganya di area kampus Lidah Wetan, tepatnya di samping GOR, Jl Raya Kampus Unesa (Citraland) Surabaya, Jumat sore (26/4/2024) lalu.
Acara dimeriahkan oleh performa seni barongsai, dan alat musik tradisional Cina, kecapi, lengkap dengan penyanyi, juga pakaian khas negeri Tirai Bambu.
Mohamad Nasik Founder AJB Group F&B, perusahaan yang menaungi Ciamso, mengatakan, bahwa kedai pertama berdiri 2023 lalu di Taman Apsari, dan yang kedua di Dharmahusada.
“Menu yang ditawarkan kopitiam-an. Dan yang berbeda dari lainya yaitu operasional open-nya 24 jam. Keunikannya lagi, mengusung tema 80-90-an. Menu unik lainnya ada di coffee butter,” katanya.
Karena dekat kawasan kampus Unesa dan perumahan pihaknya menyasar segmen mahasiswa, dan keluarga serta karyawan sebab juga dekat perkantoran, mal, dan RS National Hospital. Disamping itu, juga bersebelahan dengan gedung rektorat universitas.
“Dari harga kita termasuk terjangkau, juga banyak promo free menu dan voucher,” tuturnya.
Ia menambahkan, bahwa menu favorit kopi butter, soeklat jadul, milo Melayu. “Ada juga roti gandum, mulai dari yang manis kaya butter, ada abon, juga telur kocok, itu yang paling laris ya. Ada juga Peking duck nasi lemak semua bahan baku No Pork No Lard atau halal.” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Mohamad Nasik, dan Mira, istrinya selaku Founder dan owner Kedai Ciamso, mengaku bersyukur dengan peresmian ini. “Alhamdulillah bisa mengembangkan ketiga, harapannya bisa target hingga 10 gerai, termasuk luar kota di Malang, Banjarmasin, Sidoarjo dan Gresik.”
“Konsepnya ke Chinese old. Nggak hanya makanannya, tetapi juga, kita memberikan suasana kedai jadul, untuk mengenang tokoh-tokoh Mandarin lawas” terang Nasik dan Mira.
Tujuannya, memberikan experience kepada customer, agar kangen dengan makanan dan suasana Ciamso.
Pihaknya, memilih konsep kedai kopitiam karena lagi menjamur, tetapi menjadi kedai no.1 Kopitiam yang buka 24 Jam, dengan menghadirkan pengalaman suasana kedai yang berbeda.
“Konsep Ciamso ada tiga, bagaimana bikin kopitiam kapasitas besar, dengan sentuhan jadul dan modern, juga bernilai kenangan, dikawinkan, sehingga customer lebih luas lintas generasi.”
“Pelopor kopitiam yang buka 24 jam. Sehingga masing-masing memiliki market yang berbeda. Seperti anak-anak masa kini itu biasanya datang malam, anak-anak kampus, segmen gen Z.”
“Ternyata pasar itu cukup besar, makanya kita melihat peluang itu, kita akan menyediakan itu, dan mengikuti kebutuhan pasar,” papar Nasik.
Ketiga kedai Ciamso itu, sambung Nasik, punya target market utama yang sama. Tapi menyesuaikan kondisi masing-masing, seperti di Unesa dekat perumahan Tionghoa dan kampus, sehingga harapannya dengan buka non stop, target marketnya, juga banyak.
Terdapat ruang khusus untuk belajar kelompok, ruang serba guna, bisa juga buat meeting rektor.
“Waktu soft opening 3 April itu jelang lebaran, sehingga membidik momen buka bersama jelang lebaran. Bahkan sahur bersama, ini yang membedakan dengan kedai yang lain, berupa paket khusus sahur bersama,” timpal Mira.
Rencananya, mereka akan buka juga di Surabaya selatan di Jemursari. “ Selanjutnya Surabaya utara, tapi akan dilakukan riset dulu. Karena di tempat ini unik, ramai saat siang tetapi sepi waktu malam,” pungkasnya. (adv/har)