
KLIK9.COM – Kota Batu menjadi Tuan Rumah perhelatan berskala internasional Women 20 (W20) 2022 mulai 8-10 Maret. Mengusung tema “Recover Together, Equally”, pertemuan pertama W20 berlangsung di Golden Tulip Kota Batu, Selasa (8/3) malam.
Diketahui, W20 sendiri dibentuk pada 2015 atas prakarsa para pemimpin negara anggota G20 yang menekankan pada pentingnya partisipasi perempuan terutama dalam pembangunan ekonomi global.
Chair W20 Indonesia Hadriani Uli Silalahi mengatakan, W20 Presidensi Indonesia ingin mendorong komitmen para pemimpin negara/pemerintahan untuk menempatkan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan sebagai pusat diskusi global terkait pemulihan ekonomi pasca Covid-19, serta membuka akses perempuan untuk berpartisipasi aktif dalam perekonomian.
“Misi utama W20 Presidensi Indonesia adalah untuk mempengaruhi komitmen tingkat tinggi yang akan dikeluarkan pada G20 Summit (Communique), agar memuat agenda pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender di negara-negara G20. Apalagi, pada beberapa kepresidenan G20 sebelumnya, fokus gender dalam keseluruhan deklarasi masih kecil, tidak pernah melebihi 8 persen,” ungkap Uli.
Dalam kesempatan itu, Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia Giwo Rubianto mengucapkan selamat memperingati Hari Wanita Internasional, dan menjelaskan tentang peningkatan inklusivitas wanita melalui UMKM. Selain itu, juga terkait perlunya digitalisasi UMKM untuk membantu tumbuh kembangnya UMKM di Indonesia.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri RI Retno Lestari Marsudi, yang diwakili Staf Ahli Bidang Kerjasama Lembaga Dubes Muchsin Shihab menyampaikan, pandemi Covid-19 memberikan dampak signifikan pada ekonomi Indonesia terutama UMKM milik wanita. Menurutnya, memperkuat UMKM milik wanita berarti memperkuat ekonomi Indonesia.
Sedangkan, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak menjelaskan, di Jawa Timur, wanita memegang peranan penting pada sektor ekonomi khususnya melalui UMKM. Menurutnya, UMKM milik wanita memiliki kontribusi besar pada perekonomian Jawa Timur.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga dalam acara ini menekankan pada dua hal. Yaitu, support pemerintah kepada UMKM milik wanita perlu diberikan untuk memperkuat ekonomi Indonesia. Kedua, dibutuhkan digitalisasi UMKM agar UMKM milik wanita mampu berkembang dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Bersama kita harus memperkuat UMKM dan kesetaraan gender, dengan begitu kesejahteraan masyarakat bisa tercapai,” kata Bintang.
Co-Chair W20 Dian Siswarini dalam acara ini me-launching program Sisternet untuk membantu UMKM milik wanita. Program Sisternet ini telah menggelar lebih dari 300 kelas pengembangan diri bagi perempuan.
Lebih dari 400 ribu perempuan pemilik bisnis kecil menjadi peserta kelas-kelas edukasi pemanfaatan sarana digital tersebut. Hingga saat ini, total ada lebih dari 40 ribu UMKM milik perempuan. Nantinya, para pegiat UMKM wanita bisa mengirimkan ide bisnisnya dalam bentuk artikel dan akan dilombakan. Ada hadiah uang senilai Rp300 juta.
Acara lalu dilanjutkan oleh Staf Khusus Presiden RI Angkie Yudistia, yang menyampaikan tentang perwujudan inklusi ekonomi untuk penyandang disabilitas. Nantinya, para disabilitas akan dibantu untuk berwirausaha dan mendirikan UMKM sendiri. “Tidak ada yang ditinggalkan. Kita semua bisa Recover Together, Equally,” tutur Angkie.
Dalam kegiatan itu, juga terdapat stan-stan pameran produk UMKM dari para perempuan di Kota Batu, dan produk UMKM penyandang disabilitas. Dalam kesempatan sehari sebelumnya, Angkie memuji Kota Batu ramah disabilitas.
Pasalnya, Kota Batu telah meng-hire (mempekerjakan) 8 penyandang disabilitas, yang mana merupakan terobosan yang bagus di Ari kepala daerah.
Dalam kunjungannya, Angkie juga mengunjungi beberapa UMKM yang dikelola dan telah memberdayakan penyandang disabilitas. Di antaranya Griya Batik Shiny dan Bonsai Bulukerto.
“Kita mengunjungi UMKM yang memberdayakan perempuan dan disabilitas. Ini bukti bahwa Batu telah melakukan empowerment (pemberdayaan) penyandang disabilitas,” imbuhnya.
Dengan banyaknya penyandang disabilitas yang berdaya, harapannya Indonesia dapat mewujudkan tempat yang ramah penyandang disabilitas dan membuktikan lingkungan inklusi bisa dimulai dari daerah.
Terpisah, Wali Kota Batu Hj Dewanti Rumpoko mengungkapkan bahwa Angkie sangat mengapresiasi program pemberdayaan yang dilakukan Pemerintah Kota Batu bagi penyandang disabilitas. Sebanyak delapan penyandang disabilitas telah bekerja di Balaikota Among Tani.
Pada hari kedua, Rabu (9/3) para peserta W20 diajak untuk melakukan city tour Kota Batu dengan mengunjungi Mall Bunga Sidomulyo, UMKM Arjuna dan Baloga. Kemudian, siang harinya keliling stan pameran di Ballroom 3 Golden Tulip. (har)