KOTA SABANG (KS) – Tim cabor aeromodelling menambah koleksi medali kontingen Jawa Timur (Jatim) pada PON XXI 2024 Aceh-Sumut. Yakni 1 emas 1 perunggu, Rabu sore (18/9) di Lapangan Lanud Maimun Saleh, Kota Sabang, NAD.
Penyumbang medali emas atas nama Erick Limanhadi yang turun di kelas F3J INA. Sedangkan bapak kandung Erick, yakni Benny Limanhadi meraih perunggu nomor F3J FAI (ukuran pesawat lebih besar,red).
Di ketahui, bahwa bapak dan anak tersebut terpantau di PON XX Papua lalu, juga menyumbang medali emas dan perak.
Pelatih Kepala Aeromodelling, Dirgahaju Gadjah Perdana mengungkapkan. Bahwa sebelumnya, Jawa Timur juga atas nama Erick Limanhadi meraih emas nomor F2D (combat 2 atlet,red).
Dengan demikian, pria asal Surabaya itu telah mengantongi dua medali emas, sekaligus memenuhi target KONI Jatim.
Kemudian di nomor lain, meraih 2 perak F1A putri (free flight memakai tali) dan DLG putri (free flight dengan melempar). Atletnya adalah Dicka Cahya Putri asal Kota Blitar.
Selanjutnya, 1 perunggu oleh Oki Arta Dirgantara di kelas F1H, free flight memakai tali juga, tetapi ukuran pesawat lebih kecil. Dan untuk F1H ini bebas bisa menurunkan atlet, bisa putra atau putri.
Sementara kalau F3J, cara menerbangkannya dengan menariknya, lalu lepas, dan kontrolnya pakai remote.
“Benny Limanhadi (bapak dari Erick Limanhadi), anaknya Erick juga ikut berkompetisi. Hasil PON Papua lalu, ayah dapat perak, anaknya Erick dapat emas,” beber Pak Dana, sapaan akrab Gadjah Perdana.
Sebagai tambahan informasi, ajang ini mulai 10 September lalu, dan dengan hari cadangan, 19 September. “Namun ada beberapa tertunda belum bisa tanding faktor cuaca, masih menunggu ketentuan panitia,” katanya.
Ia menambahkan, bahwa Jatim mengirim 5 atlet untuk Aeromodelling. Rinciannya, 4 putra 1 putri. “Target 2 emas, sejauh ini alhamdulilah sudah terpenuhi 2 emas.
Bahkan, masih Pak Dana, semestinya juga berpotensi 3 emas. Tetapi ada hal di luar teknis. Kayak kondisi cuaca yang kurang bersahabat.
Menutup obrolan, Pak Dana, mengaku kurang begitu memahami asal cabor ini. Tetapi, ia menyebut bahwa basis aeromodelling di Eropa Timur.
“Untuk belanja bahan, material pesawat dari sana (Eropa Timur,res), ada Rusia, Ukraina, itu kalau untuk kompetisi,” pungkasnya. (Harun)