
KLIK9.COM – Maurits Bernhard Pangkey kembali terpilih sebagai Ketua Askot PSSI Surabaya periode 2022-2026 dalam KLB yang berlangsung di Ruang Ronggolawe II, Quest Hotel, Jalan Ronggolawe, Surabaya, Minggu (6/3) pagi.
Chem, biasa disapa, meraih 21 suara, selisih 7 suara dari kandidat Muhammad Yusuf yang meraup 14 suara. Pengambilan suara head to head terjadi usai calon lainnya, Heri Sudarsono menyatakan mengundurkan diri sebelum dilakukan voting.
Heri Sudarsono, yang akrab disapa Doktor Heri, lebih memilih bersaing pada posisi Wakil Ketua. Dan hasilnya, dia terpilih dengan meraih 22 suara, unggul 8 suara atas Muhammad Yusuf yang mendapat 13 suara.
Dalam kongres luar biasa ini, calon wakil ketua sebenarnya ada 5 kandidat. Namun, 3 kandidat lainnya memilih mundur, yakni Hariono, Gunawan dan Abdulloh. Sehingga, menyisakan Doktor Heri dan Muhammad Yusuf.
Ditemui usai KLB yang dihadiri oleh Ketua Asprov PSSI Jatim Ahmad Riyadh ini, Chem menyadari kekurangan periode sebelumnya.
“Kami sadar, empat tahun sebelumnya, meski semua program dari Asprov PSSI Jatim dijalankan, tetap pasti belum sempurna. Masih ada kekurangan,” ungkap Chem usai kongres.
Ketua klub Maesa ini menyatakan ingin mengembalikan kejayaan sepak bola Surabaya. Salah satunya dengan menggelar kompetisi senior. “Kemudian ada (kompetisi) KU-13 dan KU-15,” jelas Chem.
Pada periode sebelumnya, Chem telah menggelar kompetisi Liga Askot PSSI Surabaya yang diikuti sekitar 30 klub untuk KU-13, KU-15 dan KU-17. Sayang, kompetisi yang dibuka pada 7 Maret 2020 silam itu harus terhenti karena pandemi Covid-19.
Chem berdalih tidak menggelar kompetisi senior kala itu, karena sesuai arahan Asprov PSSI Jatim dan PSSI. Dikatakan, dia diminta fokus melakukan pembenahan di lapisan grassroot.
“Saat itu, oleh Asprov PSSI Jatim, Joko Driyono (Wakil Ketua Umum PSSI) juga Ratu Tisha Destria (Sekretaris Jenderal PSSI) diminta melakukan pembenahan grassroot yang mencakup cara kontrol, passing dan shooting yang benar,” bebernya.
Selain itu, mantan manajer Persebaya U-17 Piala Soeratin ini berjanji akan memperhatikan nasib pelatih. Dia ingin Kota Pahlawan juga menghasilkan juru racik berkualitas.
“Kami juga akan mengupayakan supaya ada bantuan untuk pelatih-pelatih agar dapat mengambil jenjang lisensi yang lebih tinggi. Mungkin melalui subsidi. Cuma teknisnya itu perlu dirumuskan dulu,” tandasnya.
Sementara itu, dari 18 kandidat komite eksekutif (Exco), terpilih 7 kompetitor, yakni Abdulloh, Saiful Anwar, Elly Yuliani, Ali Mohammad Smith, Saleh Hanifah, Ferril R Hattu, dan Hendrik Peter Sahelangi.
Tercatat total 35 voter yang berhak memberikan hak suara dengan rincian 34 klub dan satu dari Asosiasi Futsal Kota (AFK) Surabaya. Pemilik suara sah telah ditetapkan pada kongres tahunan, Minggu (9/1) silam. (har)