Klik9Nine

Khazanah Khatulistiwa

PENDIDIKAN

Cegah Perundungan di Sekolah, SMA Al Muslim Sosialisasi Program Roots Indonesia

SIDOARJO (Klik9.com) – Puluhan siswa SMA Al Muslim Jawa Timur mendapatkan sosialisasi program Roots Indonesia, Jumat (10/9/2021) di Sekolah Al Muslim Jatim, Jl Wadung Asri, Waru, Sidoarjo.

Program ini merupakan visi dari pendidikan Indonesia, yakni mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan bekepribadian melalui terciptanya pelajar pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia, berotong royong dan berkebinekaan global. 

Untuk mewujudkan visi tersebut, maka Kemdikbudristek bekerja sama dengan pusat pengembangan karakter (PUSPEKA) dan UNICEF untuk melaksanakan program Roots Indonesia tahun 2021. 

Program ini bertujuan untuk melakukan pencegahan perundungan di sekolah, dimana program ini memustakan peran pelajar di sekolah sebagai agen perubahan untuk menyebarkan pesan dan perilaku baik di antara teman sebaya. 

SMA Al Muslim sebagai sekolah penggerak angkatan pertama tahun 2021 mendapatkan amanah besar dari PUSPEKA untuk melaksanakan program anti perundungan di sekolah melalui 30 siswa yang menjadi agen perubahan. 

Baca Juga  Rutinitas Yasin Tahlil Jamaah dan Santri TPQ Syekh Maulana 

Kegiatan ini diawali dengan bimtek fasilitator sekolah, lalu dilanjutkan dengan pemilihan 30 agen perubahan melalui U repot, selanjutnya sekolah melakukan koordinasi untuk persiapan sosialisasi program Roots yang dilaksanakan hari ini.

Pemilihan 30 siswa ini telah dipilih oleh semua siswa di sekolah yang dilakukan melalui sistem U Repot Indonesia, yaitu wadah komunikasi anak muda dari UNICEF untuk menyuarakan pendapat. 

Jadi 30 agen perubahan ini merupakan perwakilan sekolah untuk melaksanakan program anti perundungan sehingga ke depannya tidak ada lagi perundungan di sekolah. 

Terpilihnya agen perubahan dari siswa harapannya program ini mudah diterima oleh siswa lain karena yang menyampaikan adalah teman mereka sendiri.

Sebelum melakukan aksinya sebagai agen perubahan, 30 siswa ini akan mendapatkan pembinaan dan pelatihan selama 10 kali yang dilaksanakan selama 1 jam per minggu oleh 2 fasilitator sekolah. 

Setelah selesai pembinaan, maka agen perubahan melakukan kegiatan Roots Day, dimana pada kegiatan tersebut agen perubahan melakukan aksi  kampanye anti perundungan kepada semua warga sekolah melalui unjuk informasi dan kreasi.

Baca Juga  Ratusan Siswa SMP Al Muslim Berikan Doa Untuk Almarhum Cak Nur

“Program anti perundungan sangat tepat jika dimasukkan di program sekolah karena ini merupakan tanggung jawab besar dari Kemdikbudristek untuk meminimalisisr salah satu dari 3 dosa besar pendidikan, yaitu bullying, kekerasan terhadap perempuan, dan intoleran,” ujar Mahmudah SAg MPd selaku kepala sekolah SMA Al Muslim Jawa Timur. 

Ia menambahkan bahwa bullying tidak hanya terjadi di sekolah, akan tetapi terjadi juga di masyarakat secara umum, hal ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. 

Seperti yang terjadi baru-baru ini kasus perundungan dan pelecehan yang terjadi pada pegawai Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), yang mana kasus tidak terjadi pada anak-anak akan tetapi terjadi pada seorang yang sudah berusia dewasa. 

Dengan begitu pendidikan memiliki peran yang sangat besar untuk menanamkan pendidikan karakter sejak dini, agar semua pelajar memiliki karakter baik dan prinsip bahwa perundungan adalah perilaku tercela yang akan membawa dampak pada psikis seseorang yang tidak mudah dilupakan.

Baca Juga  Dosen FK Unesa Bina 40 Kader Kesehatan di Blitar Cegah Stunting

“Berperilaku positif merupakan salah satu cara untuk menghidari perundungan ataupun bullying,” kata Misbakhus Surur SPd selaku fasilitator sosialisasi program Roots Indonesia. 

Selain itu, beliau juga menambahkan melatih mengendalikan emosi merupakan hal yang sangat penting untuk mencegah terjadinya perundungan. 

“Alhamdulillah, senang karena bisa terpilih menjadi salah satu agen perundungan di SMA Al Muslim, sehingga mendapat banyak pengetahuan dan pengalaman tentang perundungan serta memotivasi diri untuk berbagi pengetahuan tentang perundungan,” ucap Ibet, salah satu agen perubahan anti perundungan SMA Al Muslim. 

Selain itu, siswa yang sedang duduk di kelas X.3 SMA Al Muslim ini berharap program Roots Indonesia ini dapat diikuti oleh semua sekolah agar dapat meminimalisir terjadinya perundungan dan semakin banyak yang menjadi agen perubahan anti perundungan. (*)

Visited 10 times, 1 visit(s) today

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page