
KLIK9.COM – Barangkali sudah tidak asing lagi di telinga kita mengenai burung merpati jenis pos, yang bahkan telah menjadi logo dan merek perusahaan ekspedisi plat merah. Namun, seperti apakah perawatan merpati yang konon dahulu untuk berkirim surat.
Berikut ini hasil penelusuran awak media ke kediaman salah satu pecinta merpati pos, Joko Saiful, Kamis (11/11/2021) di Grabagan, Tulangan, Sidoarjo.

Joko mengatakan, saat ini dirinya tergabung dalam Perkumpulan Surabaya Sidoarjo SGM Merpati Pos. Sementara di pekarangan belakang rumahnya, ia membangun kandang lebih besar dari indekos, dengan nama posko Zombie Loft.
“Kalau nama posko bisa gonta-ganti, tetapi titik koordinat itu yang tak bisa diubah. Karena kaitannya dengan titik/jarak suatu perlombaan dengan titik pelepasan. Sebab kalau pakai GPS di handphone kurang akurat,” terang Joko.
Di kandangnya ada sekitar 80-an merpati pos, cirinya punya hidung dan badan lebih besar. Hebatnya, merpati pos ini bisa terbang di udara selama 6 jam dengan jarak tempuh di atas 50 kilometer.
“Untuk kisaran harga minimal per ekor Rp500 ribu. Apalagi kalau sudah sekolah, dan pengalaman lomba, bisa mencapai Rp7 juta, seperti punya Pak Tatag (Unika) yang baru saja juara dua di Padjajaran Bandung,” ungkapnya. (haruneffendy)
Joko Saiful yang terhormat,
Saya sering menonton video youtube tentang merpati pos dari surabaya dan sekitarnya. Nama saya Hugo, saya tinggal di Den Helder, Belanda, tapi saya lahir di Surabaya, makanya saya tertarik. Saja sangat senang karena hobi kami di Jawa Timur digemari oleh tua dan muda. Kebanyakan penjaga merpati balap di sini di Belanda sudah tua, sama seperti saya.
Kami takut akan masa depan. Acungan jempol untuk fanatisme Anda dan semoga sukses dengan bisnis Anda.
Salam hangat dari Belanda.
PS. Jangan pernah tunjukkan silsilah merpati untuk dijual
salam balik kawan, merpati warisan budaya, bagian sejarah perjuangan bangsa
Salam kawan,
Tentu aku tahu.
Hugo