Sen. Apr 29th, 2024

PKM Pelatihan Digital Dosen FIP Unesa di Sekolah Labschool

PKM Pelatihan Digital
PKM PELATIHAN DIGITAL: Dr Amrozi Khamidi MPd salah satu pembimbing. (Dok FIP/Diah)

SURABAYA (K9) – Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Unesa melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) di SD Labschool Kampus Lidah Wetan, Lakarsantri, Jumat (11/8/2023).

Tema PKM-nya yaitu “Pelatihan Peningkatan Kualitas Layanan Akademik melalui Kearsipan Digital untuk Kelompok Tenaga Administrasi Sekolah Wilayah Surabaya Barat”.

Mitra PKM memiliki masalah kurang optimal dalam memanfaatkan teknologi dan digitalisasi layanan akademik. Sehingga kedua belah pihak sepakat menggunakan metode pelatihan.

Selain pelatihan langsung, juga melakukan pendampingan secara online. Hal ini hingga mitra mampu mengimplementasikan arsip digital di setiap lembaga pendidikan.

Materi pelatihan, yakni “Konsep Manajemen Kearsipan” oleh Aditya Chandra Setiawan MPd. Lalu, “Analisis Kebutuhan Perkantoran” oleh Dr Amrozi Khamidi MPd. 

Berikutnya, “Rancangan Sistem Kearsipan Digital” oleh Mohammad Syahidul Haq MPd. Serta, “Pendampingan Kearsipan Digital” oleh Sri Widayati SPd MPd dan Diah Anggraeny SPd MPd.

Mohammad Syahidul Haq MPd, Ketua tim PKM menjelaskan bahwa ada beberapa pelatihan. Di antaranya public relation, digitalisasi informasi, juga update digital.

Sasaran pelatihan adalah guru PAUD/TK, SD, SMP, SMA, SMK internal Labschool Unesa.

Terdapat 135 guru peserta terbagi berdasarkan topik kegiatan dalam beberapa kelas. “Kita optimalkan dari guru-guru Labschool Unesa sendiri,” katanya melalui sambungan telepon di sela-sela acara.

Baca Juga  World Clean-up Day 2023 Karyawan ACE Punguti Sampah Taman Bungkul

Syahidul berharap setelah pelatihan ini, semua guru dapat mengimplementasikan materi di sekolah masing-masing.

“Semua peserta sangat antusias terhadap materi. Karena memang topik pilihan sedang trending dan menarik.”

“Bagi guru yang kesulitan menerima materi, maka kita cari permasalahannya seperti apa? Di lapangan kita cari solusinya melalui pendekatan,” ucapnya.

Menurut Syahidul, pelatihan ini bentuk terobosan untuk branding kelembagaan, karena branding sekolah ini amat penting. 

Meskipun sekolah Labschool Unesa ini peminatnya tinggi. Namun pelatihan seperti ini tetap saja penting dan efektif. “Saya rasa tetap bagus karena ini ibarat pisau. Harus terus diasah, mengikuti kemajuan zaman,” tuturnya.

Target implementasi dari pembelajaran digital ini bukan pada fisik gedung atau peningkatan jumlah siswa. Tetapi lebih ke sisi manajemennya, yang mana sekarang ini semua serba digital.

“Ini pelatihan sekaligus praktik. Harapannya kita bisa mengikuti perkembangan teknologi informasi, yang implementasinya di dunia pendidikan, agar tidak ketinggalan,” tukasnya.

Sebab, masih Syahidul, saat ini dunia pendidikan terus mengikuti perkembangan teknologi baik sosial ekonomi semua mengikuti teknologi.

“Jadi, sekolah-sekolah swasta khususnya lebih fokus kepada peningkatan kualitas di tengah polemik PPDB zonasi. Sehingga bisa menarik minat calon siswa maupun walimurid,” timpalnya.

Sementara itu, pengelola sekolah Labschool BPSL Dr Irena Yolanita Maureen SPd MPd mengaku pelatihan ini membawa dampak positif. 

“Karena Labschool ini kan bersinergi dengan Unesa ya. Jadi pembaharuan pengetahuan yang bertambah terus, berganti terus, dengan adanya ini bisa memberikan masukan kepada guru. Kalau yang sudah pinter-pinter berarti refreshing gitu,” ujarnya.

Baca Juga  Demi Bantu Penyandang Disabilitas Bripka Latip Utomo Rela Sisihkan Sebagian Gajinya

Sekolah Labschool sendiri berada di Jl Kawung Indrapura untuk SMP 1. Lalu, SMP 2, SD 1, dan TK 1 di Ketintang, kemudian SMK di Jalan Teratai. Sedangkan di Kampus Lidah Wetan, ada TK, SD, SMP, juga SMA.

“Tidak semua guru-guru hadir, tetapi pilihan sesuai permintaan dan topik pelatihan dari pembimbing,” ungkapnya 

Sebagai sekolah swasta meski sejauh ini tidak kesulitan mendapatkan calon siswa baru pada saat PPDB. Tetapi Irena mengakui kalau pelatihan ini bisa membantu perkembangan siswa.

“Siswanya, anak-anaknya kan juga berkembang ya. Kemampuannya makin baik, gurunya juga harus mengejar pengetahuan baru, jangan sampai kalah sama muridnya,” jabarnya.

Ia lantas menepis anggapan bahwa sekolahnya banyak peminatnya karena menempel nama besar Unesa.

“Bukan semata-mata nebeng nama besar Unesa. Tapi tiap sekolah Labschool punya keunggulan tersendiri bergantung lokasinya.”

“Labschool sebagai sekolah laboratorium, berarti tempat praktik ilmu-ilmu yang perdana, media yang terbaru, semacam laboratorium pendidikan kampus Unesa,” jelasnya.

Pasalnya, di Unesa mulai guru PAUD, guru SD, bermacam-macam jurusan. Mereka semua punya fasilitas yang lengkap dengan laboratorium sendiri.

“Tapi kalau di lingkungan kampus kan kurang ya, tetapi kalau dipraktikkan di lingkungan kampung, di lingkungan sekolah yang asli itu, akan lebih baik. Tidak hanya positif bagi guru dan siswa, tetapi juga mahasiswa dan dosen,” terangnya.

Baca Juga  Koperasi Menggugat Ketidakadilan Sistem Ekonomi

Dikatakan Irena, metode pembelajaran yang lagi trend saat ini berbasis proyek. Kalau media berbasis digitalisasi. Ini disampaikan di kelas, pembelajaran mandiri, juga digital untuk anak-anak.

“Berbasis proyek di sini bukan hanya teori dan diberi tugas kemudian selesai. Tetapi siswa diberi kendali untuk membuat soal, menentukan pembelajarannya sendiri, mencari solusinya sendiri. Bahkan di tingkat SD sudah menerapkan itu,” urainya.

Proyek, yaitu mereka mengatasi masalah di masyarakat, kalau teori di sekolah saja, sambung Irena. 

“Kalau dengan yang seperti itu, otomatis mereka misalnya membuat proses pengolahan sampah, bukan cuman belajar di sekolah. Tetapi mereka juga turun di masyarakat. Sesuai dengan pelajaran, namun mereka bisa langsung praktik,” ulasnya. 

Jalannya kegiatan PKM pelatihan digital ini berlangsung lancar tanpa kendala. 

“Alhamdulillah berjalan baik, guru-guru juga suka, karena ada variasi lain cara mengajar. Jadi ini saya rasa bermanfaat tidak hanya untuk guru. Tetapi, juga untuk pengelolanya, juga untuk dosen dan mahasiswa yang membantu pada acara ini,” tutupnya.

Ia berharap dari PKM pelatihan digital ini, ke depannya sekolah Labschool Unesa, juga bisa menjadi tempat pembelajaran bagi guru-guru dari sekolah lain. (har)

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *