SURABAYA, Klik9.Com – Latihan rutin PSG Soccer School, Minggu pagi (22/12/2024), surprise khususnya bagi kiper, karena kedatangan Coach Usnadi, legenda Persebaya juga timnas Indonesia.
Pagi itu seperti biasanya mulai jam 7, siswa-siswi PSG Soccer School latihan teknik dasar. Namun kehadiran legenda kiper Usnadi membuat latihan makin istimewa.
Tak sekedar datang, Coach Usnadi juga berbagi ilmu kepada bocah-bocah SSB PSG. Utamanya kiper bisa menyerap ilmu dari sosok yang pernah menjadi idola fans Persebaya itu.
Tetapi sayang hanya dua penjaga gawang yang hadir. Yakni Nafiul dan Kahfi. Sedangkan kiper lainnya izin kegiatan keluarga.
Pada sesi game, Coach Usnadi juga telaten mengawasi di dekat gawang untuk memberikan instruksi saat mendapat serangan.
Ia begitu senang melihat langsung perkembangan SSB berjuluk the Lava Pijar ini. “Anaknya lincah-lincah ya, yang putri juga gesit. Kalau bisa terus dibina yang putri potensial,” tutur Usnadi di Lapangan Poltekpel, Gununganyar, Surabaya, Jawa Timur.
Diketahui, meski di bawah bayang-bayang kiper utama Persebaya, I Putu Yasa. Namun Usnadi tak bergeming ketika mendapatkan tawaran dari klub-klub lain kala itu.
Pria kelahiran Gresik, 10 Februari 1963 ini bersama Persebaya mulai 1986 hingga pensiun 1993 karena cedera lutut. Usnadi mengaku betah di Persebaya karena peluang jadi karyawan.
“Itu saya tidak dapatkan di klub lain. Dulu kan sepak bola tidak seperti saat ini. Jadi, saya fokus di Persebaya demi mendapatkan pekerjaan,” terang Usnadi melansir Bola.com.
Ia tercatat karyawan Pelabuhan Tanjung Perak sebelum menjadi pegawai tetap PDAM usai membawa Persebaya juara Perserikatan musim 1987/1988. Saat itu, Wali Kota Poernomo Kasidi menempatkan mayoritas pemain Persebaya di PDAM Surabaya.
Kiprahnya sebagai kiper terbilang unik. Meski kiper kedua di Persebaya, tetapi namanya masuk skuat tim nasional U-23. Menariknya di skuat Garuda, ia juga pelapis Alan Haviluddin pada sejumlah ajang. Di antaranya Marah Halim dan Merdeka Games di Malaysia.
“Saya tentu ingin mejadi kiper utama. Tapi, sebagai pemain, saya harus menerima apa pun keputusan pelatih,” papar Usnadi. (Redaksi)