SIDOARJO, Klik9.Com – Ketua Askot PSSI Surabaya, Roky Maghbal mengadakan pertemuan korps wasit di Teras Lapangan Angkasa Pura, Raya Juanda, Sidoarjo, Sabtu (21/12/2024) pagi 08.00 WIB.
Pertemuan Ketua Askot PSSI Surabaya, Roky Maghbal dengan anggota wasit itu membahas sejumlah persoalan dan agenda. Di antaranya kasus gagal bayar honor Soeratin Cup U-13 15 Piala Wali Kota Surabaya.
Kemudian agenda solusi berupa pelatihan pelatih, hingga turnamen anak-anak usia dini Januari 2025 mendatang. “Soal Soeratin kemarin itu, panpel sudah berupaya. Namun situasi makin gelap ke belakang karena dari pihak sponsor sampai saat ini hanya cair sekitar Rp22,5 juta,” ungkapnya kepada wasit-wasit dan matchcomm yang hadir.
Namun ia tidak mau menyalahkan siapa pihak yang harus bertanggung jawab. Sebab cukup kompleks. “Nah kita ini satu atap, kalau bapaknya kesulitan, maka anaknya harus sabar. Insyaallah kita pasti bayar, saat ini ada Kas Rp15 juta. Kita akan embayar dalam tiga termin mulai Januari,” tuturnya.
Oleh karena itu, Roky Maghbal meminta rekan-rekan juga terus membantu mensukseskan kegiatan askot. “Tak bisa dipungkiri peran wasit vital utamanya menambahkan pundi keuangan lewat turnamen maupun kompetisi,” katanya.
Namun saat ini, askot sedangkan membangun sistem aplikasi pembayaran honor wasit termasuk penugasan lewat transfer. “Ini bisa jadi pertama kali askab/askot punya rekening sendiri. Dan dengan sistem ini, masalah honor, kas wasit sampai penugasan tidak lagi ada itu pola like and dislike. Mulai saat ini, wasit-wasit yang merasa nggak pernah tugas, maupun masalah berapa rate honor semua transparan,” ujarnya.
Karena itu, ia meminta kepada segenap wasit dan matchcomm anggota PSSI Surabaya, segera mengirimkan bio data juga nomor rekening. “Kami juga akan mengkaji dari masukan teman-teman, berapa sih rate (besaran honor) yang layak, batas terendah dan menyesuaikan jenjang kompetisi,” tukasnya.
Dalam kesempatan itu, para wasit juga mengusulkan adanya perubahan formasi status koordinator wasit. “Mekanisme nya saya serahkan kepada teman-teman. Tapi yang jelas kalau bisa selain ketua, juga ada semacam dewan pengawas wasit,” usulnya.
Menurutnya, dengan sistem tersebut akan ada landasan yang mencegah miskomunikasi soal perwasitan. “Nanti fungsi koordinator wasit hanya memastikan apakah sistem sudah bekerja semestinya. Tidak seperti yang sudah-sudah termasuk tidak lagi bisa memotong honor seenaknya,” jabarnya.
Evaluasi dan perubahan formasi wasit nanti juga mencakup bagian sistem penugasan bidang futsal. “Nanti akan kita kumpulkan juga klub-klub, agar mengajukan izin jika menggelar turnamen, sehingga makin banyak potensi pemasukan. Maka juga akan leluasa membantu kebutuhan wasit seperti seragam maupun subsidi lisensi,” urainya.
Tak hanya itu, Roky juga mengajak para wasit tiap dua minggu sekali bertemu main bola di lapangan. Sekaligus evaluasi selama memimpin. “Pekan depan kita bertemu lagi silahkan mengusulkan dan memilih koordinator juga anggota dewan pengawas wasit atau apa nanti istilahnya,” tandasnya.
Sebagai informasi, pertemuan ini bermula dari sejumlah perwakilan wasit yang mengadukan nasibnya ke Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji. Pada kesempatan itu, wawali langsung menelepon Ketua Panpel Anugrah Ariyadi. Menyebutkan kalau sudah menyetorkan dana sponsor ke askot.
Dalam sejarah baru kali ini, honor wasit Piala Soeratin di Kota Surabaya tersendat. Diketahui, honor ini pada penyisihan mulai 5-24 Oktober. Sempat terhenti, kemudian lanjut babak 16 besar sampai final pada 13-20 November 2024 kemarin.
Pembukaan oleh Wawali Armuji. Sedangkan penutupan oleh Kepala Disbudparpora Surabaya, Hidayat Syah. Sementara sponsor awal muncul nama-nama PDAM, Yekape, Pelindo, Bank Surya hingga Bank Jatim. (har)