[Iklan : RAJA SNACK & DAPUR CINTA]

Prodi Perpustakaan UWKS Evaluasi Kurikulum Berbasis MBKM

Prodi Perpustakaan UWKS
KURIKULUM MERDEKA: FGD Prodi Perpustakaan UWKS, Rabu (10/7/2024) sore di Bangsal Pancasila, Jalan Dukuh Kupang, Surabaya. (Dok/HARUN)

Klik9.com, SURABAYA – Prodi Ilmu Perpustakaan FISIP Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) menggelar forum group discussion (FGD) evaluasi kurikulum berbasis MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka), Rabu (10/7/2024) sore di ruang Penataran, Bangsal Pancasila, kampus UWKS di Jalan Dukuh Kupang, Surabaya.

Tujuan FGD tersebut, untuk menghimpun masukan, saran dan pendapat terkait pengembangan dan penyempurnaan kurikulum Prodi Ilmu Perpustakaan agar sesuai dan dapat mengakomodir kebutuhan pasar. Sehingga mampu menghasilkan lulusan yang berdaya saing di dunia kerja. 

Selain itu, hasil FGD nantinya sebagai bahan penyempurnaan kurikulum, juga menjadi materi workshop mendatang.

Oleh karenanya dalam FGD itu, hadir sejumlah pakar sebagai narasumber seperti Hendro Margono dan Suhernik dari Unair. Yang memberikan masukan, agar berani bertransformasi, kolaborasi dengan keilmuan lain, utamanya lompatan digital. Kemudian, ada juga kepala sekolah Betti Hendri, yang sekolahnya ketempatan lulusan prodi.

Baca Juga  Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Bicara Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran Libatkan Perguruan Tinggi di Hadapan Profesor

Lalu, ada juga alumni yang bekerja menjadi tenaga kependidikan, di antaranya Nurul Chotimah, Endah Sugiartiningsih, Ajeng, dan Iswanto. Ada juga, yang bekerja di instansi Pemprov Jatim, yakni Yoga Setya Perdana.

Selanjutnya, seorang alumni yang cukup fenomenal Harun Effendy, pustakawan yang sempat meroket bersama Perpustakaan Medayu Agung, namun belakangan alih profesi menjadi jurnalis, atau wartawan.

Ia menjelaskan, bahwa ilmu perpustakaan sangat relevan dengan jurnalistik. Ini bermula saat ia menjadi pembina futsal, yang mana dalam satu kesempatan diminta menulis ulasan. Dari sini mencuri perhatian pimpinan redaksi kala itu.

“Ilmu Perpustakaan itu, lekat dengan membaca, menulis, menggali data. Termasuk membuat website. Ini lekat dengan jurnalistik, apalagi di era digital. Dari sini, saya mampu membuat situs berita online. Serta menulis yang teratur, kalau menurut pembaca, enak membacanya dan mudah mencerna.”

“Hasilnya, alhamdulilah saya memenangi sejumlah lomba karya jurnalistik, yang akhirnya mengantarkan saya terbang ke sejumlah daerah di Indonesia, dan luar negeri. Ada juga beasiswa uji kompetensi wartawan oleh Dewan Pers, yang kini saya mengantongi kompetensi tingkat Madya, atau redaktur,” terang pria yang kini mendirikan sekolah sepak bola (SSB) PSG Unika, lagi-lagi mengusung unsur pustaka atau literasi.

Menurutnya, korelasi dengan jurnalistik, kurikulum berbasis MBKM cocok dengan bisnis informasi, juga marketing perpustakaan. “Dengan sentuhan publikasi media, insyaallah ilmu perpustakaan ke depannya, bisa lebih berkembang khususnya era digitalisasi,” timpalnya.

Baca Juga  Dengan Motor, Dosen FH UMSurabaya Blusukan Beri Penyuluhan Hukum ke Desa-Desa di Kediri

Pada prinsipnya, mereka semua yang hadir untuk membagikan pengalaman sebagai lulusan prodi perpustakaan ini. Ketika sudah terjun di masyarakat bagaimana relevansi ilmu perpustakaan yang didapat dengan pekerjaan yang sedang digeluti. Ini menjadi bahan evaluasi kurikulum berbasis MBKM.

Tak lupa, juga hadir mengawal jalannya diskusi, Dekan FISIP Mangihut Siregar beserta jajarannya termasuk kaprodi lain, dan dosen. Yakni Umar Sholahudin dan Chriestine L Mamuaya Wakil Dekan.

Berikutnya, Azizah Alie Kaprodi dan Abdus Sair Dosen Sosiologi, Mandra Nur Alia Kaprodi Ilmu Politik, Darsono Kaprodi MIP, dan Sugeng Pujileksono Kaprodi Kesejahteraan Sosial.

Baca Juga  Oei Hiem Hwie Tokoh Literasi Sejarah yang Mulai Dilupakan 

Sementara dari Perpustakaan, ada Kaprodi Yanuastrid Shintawati, lalu Daniel Pandapotan, Fahriyah, Bakhtiyar, Bambang Prakoso, serta Dian Kristyanto.

Melalui pesan suara WA, Kamis (11/7) siang, Kaprodi Ilmu Perpustakaan Yanuastrid Shintawati menjelaskan, bahwa FGD evaluasi kurikulum masih tahap awal. Karena setelah itu akan ada workshop penyusunan kurikulum yang baru. Yang sudah menyesuaikan dengan saran dan masukan dari narasumber, dari teman-teman alumni maupun para pengguna dari alumni. Serta kaprodi jurusan lain.

“Jadi memang tahapannya masih banyak untuk merekonstruksi kurikulum perpustakaan, yang kata Pak Hendro kemarin, juga capaian pembelajaran lulusan (CPL) yang lebih baik. Sehingga alumni studi perpustakaan itu punya daya saing. Dan punya keunikan tersendiri, dibanding lulusan prodi sejenis dari perguruan tinggi yang lain,” jelasnya singkat.

Sebagai informasi tambahan, Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. Sebagai salah satu penerima hibah Akselerasi Kurikulum Perguruan Tinggi 2024 mempunyai kewajiban mengevaluasi kurikulum program studi. Sehingga sesuai dengan tuntutan kebutuhan pasar/stakeholder. (har)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Nanya?