
SURABAYA (KS) – Cabor Karate Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) Kota Surabaya tingkat SD SMP telah berakhir, Rabu (15/5/2024) malam di aula SMPN 26, Banjarsugihan, Tandes.
Terdapat peningkatan peserta signifikan, juga potensi atlet karate O2SN Kota Surabaya pada perhelatan yang berlangsung mulai Selasa lalu (14/5) itu. Ini terpantau dari meningkatnya jumlah peserta, juga level persaingan dari tahun lalu.
Untuk tingkat SD berlangsung Selasa dengan jumlah peserta 64 mewakili 31 kecamatan se-Kota Surabaya. Sedangkan tingkat SMP sebanyak 113 dengan rincian, 61 putra, 52 putri. Selain itu, hampir semua peserta bertanding di nomor kata dan kumite, sekaligus guna menjaga peluang lolos ke tingkat provinsi lebih besar.
Karenanya, Ketua Umum FORKI Kota Surabaya, Ersyael Krisnawati, atau sapaan familiarnya, Sensei Ozzie, mengatakan, bahwa O2SN tahun ini, yang pasti banyak newcomers (atlet baru,red), kualitasnya meningkat. “Saya pikir anak-anak very excited (penuh semangat,red) juga, saya pikir itu,” katanya, Rabu malam usai turnamen.
Para peserta ini mewakili sekolah, tetapi sebenarnya berasal dari perguruan karate anggota FORKI. Juga merata semua perguruan ada wakilnya. Meskipun dominasi tetap perguruan besar, karena anggotanya lebih gede, tuturnya.
Prosentase peningkatan jumlah peserta dari tahun sebelumnya sekitar 20-30 persen. Namun, hal menggembirakan adalah banyaknya talenta anak-anak yang baru ikut. “Kelihatan dari yang baru muncul itu memang luar biasa,” ungkap Ozzie.
Bahkan, sambung wanita modis ini, melihat dari usia, anak-anak peserta kualitasnya sudah kelas open (turnamen,red). “Sudah tidak kaleng-kaleng lagi kualitasnya, baik tingkat SD, SMP. Kualitasnya benar-benar meningkat, kelas open-nya level nasional, bukan lagi Jawa Timur,” ujarnya.
Tolok ukurnya, masih Ozzie, karena ada beberapa nama yang sudah pernah menang. Tetapi juga ada banyak bakat-bakat yang baru muncul potensi baru. “Talenta-talenta ini di nomor kumite, sebab kalau nomor kata itu sudah kelihatan jelas. Kalau kumite bisa maju mundur,” paparnya.
Kendati demikian, ia tak menampik, bahwa yang mendorong peningkatan prestasi anak-anak ini sebenarnya dari perguruan masing-masing. “FORKI hanya wadah kalau ada ajang berjenjang seperti O2SN ini. Artinya, yang juga perlu mendapatkan acungan jempol adalah perguruan asal mereka yang telah berhasil memberikan dasar-dasar karate dengan menjadi juara di perguruan masing-masing, itu berhasil,” bebernya.
Ia menambahkan, bahwa FORKI hanya sebatas mengumpulkan, men-submit, kemudian nanti pasti ada seleksi porprov, dan sebagainya untuk perguruan-perguruan, seperti itu. “Saya rasa dari perguruan saat ini mulai berlomba-lomba untuk meraih prestasi. Karena memang harus melalui proses panjang yang tidak mudah,” urainya.
Masih Ozzie, kalau FORKI yang sekarang, juga sudah baik program pembinaannya. Artinya, makin ketatnya persaingan antar atlet, perguruan atau dojo. Dan adanya pengumuman, bahwa kelas festival sekarang tidak bisa japres, bersumber informasi dari KONI. “Jadi mau tidak mau harus ikut kejuaraan open, atau kejuaraan berjenjang. Semi pro levelnya kalau open yang berkualitas,” imbuhnya.
Kemudian, dia melihat, banyaknya kejuaraan open yang ada di Jawa Timur. Pada akhirnya, ia sudah mau bilang tidak lagi semi pro, tetapi sudah pro. “Iklim turnamen dan kebijakan japres di Surabaya mendorong meningkatnya minat karate di sekolah-sekolah saat ini.”
“Minat anak-anak sekarang berkompetisi dan berprestasi. Ini bisa terlihat dari sekolah-sekolah yang belum pernah mengirimkan atlet karate, kini mengirim atlet. Dan semoga menjadi tren. Lebih populer, lebih baik lagi dan berprestasi,” tukasnya.
Selanjutnya, untuk para pemenang seleksi O2SN tingkat kabupaten/kota ini, akan kembali bertanding di tingkat provinsi pada 8-10 Juli mendatang.
Sementara itu, terkait program FORKI terdekat, Sensei Ozzie mengungkapkan, di antaranya seleksi Porprov IX/2025 Malang Raya. Tetapi masih harus menunggu pengumuman dari KONI Kota Surabaya.
Berikutnya, adanya coaching clinic dari atlet juara olimpiade, yakni Luigi Busa (Italia), dan Stanislav Horuna (Ukraina). Ini untuk semua atlet karate di Surabaya, Jawa Timur dan Indonesia. Acara berlangsung tahun depan di Surabaya pada 31 Januari – 2 Februari 2025. (adv)
Pemenang Tingkat SD
- Kata Perorangan Putra:
- Juara 1 Aydin Ahmad Urbanandi SDN Medokan Ayu 2
- Juara 2 Altaaf Kafeel D Iyudha SDN Sawunggaling 7
- Juara 3 Kiandra Nagata Radhitya SDN Perak Barat 4
- Juara 4 Maulana Kafy Akmal SD Siti Aminah
- Kata Perorangan Putri:
- Juara 1 Audy Zhaafira SDN Klampis Ngasem 1
- Juara 2 Nabila Fabiola Athallah SDN Dukuh Menanggal 1
- Juara 3 Syhrenka Aulia Arsyafanie SDN Mojo 3
- Juara 4 Zahira Farla Dewi SDN Ketintang 1
- Kumite Perorangan Putra:
- Juara 1 Vincentius Chico Jericho SDK Karitas 5
- Juara 2 Aydin Ahmad Urbanandi SDN Medokan Ayu 2
- Juara 3 Muhagung Fikriarahman Sirathak SD Al Ahmadi
- Juara 4 Maulana Kafy Akmal SD Siti Aminah
- Kumite Perorangan Putri:
- Juara 1 Qonita Putri Al-Kautsar SDN Kertajaya 4
- Juara 2 Siti Aulia Salsabila SDN Kebraon 2
- Juara 3 Ken Ayu Galuh Trijayanti MI Salafiyah
- Juara 4 Audy Zhaafira SDN Klampis Ngasem 1
Pemenang Tingkat SMP
- Kata Perorangan Putra:
- Juara 1 Muhammad Nazriel Imran SMPN 1
- Juara 2 Ivan Ali Pratama SMPN 6
- Juara 3 Glenn John Manasse SMPN 16
- Juara 4 Ezar Rachmad Haidar SMPN 12
- Kata Perorangan Putri:
- Juara 1 Bertha Olivia Pakalessy SMPN 26
- Juara 2 Frizka Putri Widyanti SMPN 3
- Juara 3 Dasilva Artha Jelita SMPN 19
- Juara 4 Keysha Revalina Putri SMPN 6
- Kumite Perorangan Putra:
- Juara 1 Abrar Airlangga Daffa Darmawan SMPN 3
- Juara 2 Giovanni Iskandar Zulkarnain SMPN 4
- Juara 3 Muhammad Nazriel Imran SMPN 1
- Juara 4 Arya Anjasmara SMPN 25
- Kumite Perorangan Putri:
- Juara 1 Dasilva Artha Jelita SMPN 19
- Juara 2 Bertha Olivia Pakalessy SMPN 26
- Juara 3 Frizka Putri Widyanti SMPN 3
- Juara 4 Anggun Cantika Rahmawati SMPN 7