
Merancang Strategi Implementasi 5 Program Quick Win Bangga Kencana
KOTA MALANG (KS) – Kemendukbangga/ BKKBN Perwakilan Provinsi Jawa Timur (Jatim) menggelar rapat koordinasi daerah (rakorda) Kamis (17/7/2025) di Kota Malang. Adapun program Bangga Kencana tahun 2025 ini mengusung tema “Quick Win untuk Indonesia Emas 2045”.
Kegiatan strategis rakorda itu menjadi momen penting dalam menyelaraskan langkah 38 kabupaten/ kota di Jatim dalam menyongsong bonus demografi dan peningkatan kualitas keluarga.
Turut hadir Kepala Perwakilan BKKBN Jatim, Maria Ernawati, Ketua PKK Jatim, Arumi Bachsin, Kepala DP3AK Jatim, perwakilan Bappeda Jatim, Ketua LPA Jatim, Ketua Koalisi Kependudukan Indonesia Jatim, OPD KB kabupaten/ kota se-Jatim, serta mitra strategis BKKBN.
Rakorda dibuka dengan apresiasi atas prestasi kabupaten/ kota dalam mengimplementasikan program Bangga Kencana.
Dalam paparannya, Arumi Bachsin menegaskan pentingnya peran keluarga sebagai unit terkecil yang memiliki pengaruh besar dalam pembangunan. Ia juga menyampaikan bahwa 10 program pokok PKK merupakan warisan strategis yang tak pernah kehilangan relevansi.
“Tugasnya banyak sekali. Salah satunya adalah penggerakan peran serta masyarakat. Dan pengendalian terhadap 10 program pokok PKK. Dari dulu sampai sekarang esensinya tidak berubah, karena memang masih sangat relevan sampai detik ini,” terang Arumi.
Ia pun menyoroti keberhasilan Jawa Timur menekan angka stunting hingga mencapai 14,7%. Sebagai hasil kerja keras kolaboratif seluruh pihak mulai dari pemerintah daerah, swasta, hingga masyarakat akar rumput.
“Ini capaian kita semua. Ketika saya bergabung, angka stunting masih di 23 persen. Sekarang kita berhasil tekan hingga 14,7%. Ini bukan kerja individu, melainkan gerak bersama semua elemen, termasuk BKKBN,” tandasnya.
Sementara itu, Maria Ernawati menjelaskan, bahwa rakorda kali ini terbagi dua sesi, yakni pra-rakorda dan rakorda, fokusnya untuk merancang strategi implementasi lima program Quick Win BKKBN.
“Kita diskusikan dengan 38 kabupaten/kota, karena masing-masing daerah punya strategi sendiri. Tapi paling tidak, ada panduan dari kami, agar mereka bisa menyesuaikan dengan kondisi lokal,” ujar Erna.
5 program Quick Win, diantaranya 1) GENTING (Gerakan Orang Tua Cegah Stunting) melalui orang tua asuh 1000 HPK. 2) GATI (Gerakan Ayah Teladan Indonesia). 3) TAMASYA (Taman Asuh Sayang Anak) untuk peningkatan kualitas pengasuhan. 4) SIDAYA (Lansia Berdaya) untuk mendukung aging population. 5) Aplikasi SUPER APPS tentang Keluarga, teknologi digital untuk keluarga berkualitas.
Menanggapi isu yang kini mencuat di masyarakat, seperti meningkatnya tren childfree, Maria menyebut, bahwa fenomena itu masih tergolong kecil di Indonesia, yakni sekitar 1,3%. Namun perlu mengantisipasi.
“Kita akan memberikan edukasi dan sosialisasi secara masif melalui media, komunitas, dan gerakan generasi muda, agar mereka memahami pentingnya perencanaan keluarga dan pembangunan SDM menuju Indonesia Emas 2045,” jelasnya. (*/red)






















