TES SWAB: Ketua Harian KONI Jatim M Nabil. (BM/IST)
SURABAYA (BM) – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur berencana melakukan pemusatan latihan daerah (Puslatda) new normal. Namun, KONI Jatim bakal menggandeng RSUD dr Soetomo untuk menggelar tes swab massal terhadap atlet, pelatih, mekanik yang masuk dalam skuat Puslatda Jatim.
Ketua Harian KONI Jatim M Nabil mengatakan tes swab massal dilakukan untuk memproteksi semua yang tergabung dalam Puslatda Jatim agar dapat menjalani Puslatda New Normal (PNN) dalam kondisi yang sehat dan aman dari ancaman virus corona (atau Covid19).
“Mereka harus melakukan tes swab, kalau negatif baru bisa masuk dan berlatih dengan protokol kesehatan yang sudah kita buat,” ujar Nabil di Gedung KONI Jatim, Surabaya, Rabu (16/9/2020) lalu.
Apabila ada yang hasilnya positif, masih Nabil, maka akan langsung dilakukan isolasi sampai dinyatakan sembuh atau negatif sesuai ketentuan dari WHO dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
“Tidak (dicoret) nanti mereka kita isolasi sampai sembuh baru bisa ikut Puslatda New Normal. Itu konsep kita, yang penting masuk harus betul-betul dalam keadaan aman,” imbuhnya.
Untuk lebih mengamankan, KONI Jatim telah membuat protokol kesehatan yang ketat. Semua yang masuk dalam skuat Puslatda Jatim dilarang keluar masuk dari mes dan tempat latihan, orang luar dilarang masuk dalam mes.
Selain itu, setiap hari harus melakukan pengecekan suhu tubuh, menggunakan masker yang diganti secara berkala, kemudian mencuci tangan, menggunakan peralatan sendiri-sendiri. “Kalau ada yang harus pindah tempat dari mes ke tempat latihan maka akan disiapkan mobil,” katanya.
Ia menjelaskan, PNN ini merupakan skema yang paling tepat di tengah kondisi pandemi Covid19 saat ini. Program Training From Home (TFH) yang sebelumnya dilakukan, dinilai sudah cukup lama dan kurang memberikan dampak positif yang besar. Hal ini terlihat dari hasil tes kesehatan dan tes fisik yang dilakukan, atlet mengalami peningkatan berat badan dan penurunan kondisi fisik.
“Berbeda dengan TFH karena tidak ada pertemuan langsung atlet dengan pelatih, kemudian atlet dengan atlet untuk sparing yang mematikan insting untuk mengalahkan lawan,” jelasnya.
Nabil berharap dengan skema yang dibuat dan fasilitas yang diberikan secara lengkap ini dapat dimanfaatkan untuk membenahi segala kekurangan yang ada, dan tetap bisa memberikan prestasi di PON XX Papua 2021. (adv/run)























1 COMMENTS