
SURABAYA, Klik9.com – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur melakukan kerja sama dengan RSUD Dr Soetomo.
Kerjasama dalam rangka mengembangkan dan meningkatkan kualitas olahraga prestasi di Jawa Timur.
Melalui pelayanan kesehatan para atlet, pelatih dan ofisial. Juga edukasi pencegahan dan penanganan cedera olahraga hingga penelitian yang menjadi lingkup kajian dari sport clinic.
Menandai kerjasama tersebut yaitu dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Ketua KONI Jatim M Nabil. Dengan Dirut RS Prof Dr dr Cita Rosieta Sigit Prakoeswa SpDVE di Ruang Abiyoso Dr Soetomo, Kamis (15/2/2024) lalu.
Ketua KONI Jatim, Muhammad Nabil mengatakan, kerjasama ini penting dalam rangka memberi jaminan bagi atlet yang cedera agar segera pulih.
Apalagi, pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumut tersisa beberapa bulan saja.
Menurut Nabil, kerjasama ini sebenarnya bukan hal baru. Karena selama ini KONI Jatim juga sudah bekerjasama dengan pihak RSUD untuk menjaga kesehatan atlet. Terutama saat mereka mengalami cedera, termasuk juga soal gizi dan sport science.
Namun, tidak terbatas pada hal itu. KONI Jatim juga mendorong agar kerjasama ini ke depan bisa berlanjut dalam hal yang lain. Seperti dukungan tim kesehatan dari RSUD Dr Soetomo saat pelaksanaan PON XXI/2024 Aceh-Sumut.
Pada kesempatan ini, Nabil juga berharap atlet-atlet yang usai menjalani BK PON XXI/2024 tidak menutup-nutupi. Bila cedera agar segera bisa tertangani.
“Bagaimana atlet tidak menutup-nutupi ketika cedera karena takut dicoret dari puslatda. Ujung-ujungnya saat tampil di PON malah ketahuan cederanya,” jelas Nabil.
Untuk pembiayaan sendiri, lanjut Nabil, atlet tidak perlu khawatir karena seluruhnya sudah ter-cover oleh BPJS Ketenagakerjaan. Sehingga mendapat penanganan prima tanpa mengeluarkan uang.
Dengan kerjasama ini, ia berharap seluruh atlet dapat sangat siap terutama kesehatannya menghadapi PON XXI 2024 Aceh – Sumatera Utara.
Sementara itu, Prof Cita menyambut baik kerjasama tersebut. Ia berkomitmen memberikan yang terbaik bagi atlet Jatim sehingga dapat mempertahankan prestasinya.
Dalam penanganan atlet, Prof Cita mengatakan, di RS ada beberapa spesialisasi. Mulai dari pelayanan sport klinik, spesialis ortopedi, spesialis fisiologi, ahli gizi, rehabilitasi medik hingga psikologi.
“Kami berharap banyak ke depan semua aspek promotif, preventif, kuratif dan rahibilitatif atlet Jatim bisa diterapkan.”
“Promotif bagaimana mengedukasi, kemudian preventif kita tahu ada primer, sekunder, tertier prevention untuk atlet. Karena bagaimana pun promosi preventif lebih baik dari terapi ketika mereka mengalami cedera,” ujar Prof Cita.
Namun demikian, ia menambahkan, pihak RS sangat siap melakukan penanganan cedera atlet Jatim. Terutama tindakan operasi dan rehabilitasi medis dengan adannya sport clinic yang termiliki.
“Sport Clinic ada dr Andre Triadi Desnantyo SpOT (K) dan timnya. Sedangkan di rehabilitasi medis ada Dr dr Damayanti Tinduh SpFKR MS (K). Yang selama ini sudah banyak menangani cedera atlet Jatim,” pungkas Prof Cita. (*)






















