Klik9Nine

Khazanah Khatulistiwa

BERITA SPORT SURABAYA

Tes Stamina Pemain Sasana Bhakti, Siapa Nama Paling Fit?

tes Stamina
TES STAMINA: Rudi Mas Mahasiswa Unesa (ketiga dari kiri) bersama pelatih dan pemain Sasana Bhakti. (K9/HARUN)

SURABAYA (K9) – Klub internal Persebaya Sasana Bhakti (Sakti) sudah lima kali pertemuan ini menerima mahasiswa yang melakukan riset ketahanan fisik pemain. Atau tes stamina.

Penelitian untuk menunjang tugas akhir skripsi mahasiswa Unesa. Yaitu program Penguatan Daya Tahan untuk Mendukung Pertandingan Sepak bola (endurance). 

Cara tes stamina dengan alat oximeter pengukur denyut nadi, yang terpasang di jari-jari pemain.

Kemudian pemain berlari sekencang-kencangnya dengan menarik beban 5 kg. Lari 6 kali, istirahat satu menit sebanyak 4 kali. Nantinya ini bertahap hingga mencapai maksimal 8 kali lari pada tes berikutnya.

“Semakin cepat turun denyut nadi saat istirahat itu semakin bagus, recovery-nya,” terang Rudi Mas Bagus, Selasa (25/7/2023) lalu di lapangan Lontar Sambikerep.

Kapasitas Rudi Mas di sini membantu rekannya dalam menguji para pemain untuk bahan skripsi yang kebetulan berhalangan hadir.

“Pas lari tensi tinggi, nah pas istirahat semenit turun cepat, itu bagus. Misalnya pas lari 156 denyut, lalu pas duduk lebih rendah itu stamina bagus,” katanya.

Baca Juga  Lumpia Enak Paling Murah Rp2000 Diburu Pelanggan untuk Menu Takjil

Dijelaskan, idealnya saat lari bertahap lebih naik lebih bagus. Awalnya yang ideal 110 denyut. Waktu istirahat lebih sedikit jumlahnya di bawahnya.

“Hasil tes 5 anak, ada yang bagus, ada sangat bagus, ada yang standar yaitu stagnan 125, 125 kali terus. Kebetulan kali ini yang bagus Fahrel Nova,” ungkapnya.

Berikutnya ada Andika, Firman, de Rossi, dan Fahri. “Tetapi ini belum final. Sebab pada tes sebelumnya Fahrel Nova di posisi standar,” tuturnya.

Menurut Rudi Mas, bahwa ukuran penilaian hari ini bukan ukuran dia bagus. Karena kondisi pemain beda-beda, mungkin sedang capek, dan sebagainya. 

“Tetapi secara umum kelima pemain ini bisa bermain 2×45 menit. Karena recovery-nya semua cepat turunnya,” tegas Rudi Mas.

Data dari setiap pemain ini, nanti diserahkan ke pelatih nama-nama yang bagus. Lalu diberikan saran oleh tim penguji untuk dibuatkan program peningkatan stamina.

“Hal yang bisa meningkatkan stamina joging 30 menit tak berhenti kecepatan stabil untuk mencari ketahanan atau endurance,” ujarnya.

Baca Juga  Pemkot Surabaya Umumkan Hasil Seleksi Direksi PDAM Surya Sembada

Lalu interval, yakni lari 100 meter kecepatan all out. Kemudian istirahat 1 menit. Ini dilakukan sebanyak 4-5 kali.

“Makanan susu juga protein penunjang. Makan pisang bisa cepat stamina kembali. Terus istirahat tidur sehabis latihan, agar sorenya kembali fit,” tuturnya.

Dari tes ke tes dalam lima pertemuan ini, hasilnya naik turun tiap pemain, fleksibel tapi tetap standar. “Bisa jadi karena kondisi kurang fit, kecapekan,” timpal mahasiswa semester VII Kepelatihan Olahraga ini.

Lebih lanjut, ia memberikan tips agar tidak gampang cidera buat pemain sepak bola. Mulai dari latihan sendiri. Kalau merasa badan tidak fit. Lebih baik istirahat daripada memaksakan latihan.

“Dalam satu minggu sebaiknya ada dua hari istirahat latihan untuk profesional. Istirahat ini biasanya pagi hanya latihan ringan, asal gerak.”

“Tetapi, kalau tidur saja gak latihan bisa merusak stamina. Terutama tidak tidur malam atau sebelum jam 10 malam. Karena menimbulkan darah rendah kalau pagi gliyeng,” jelasnya.

Berikutnya nafas jadi berantakan, kalau tidak maksimal istirahatnya, apalagi di masih masa pertumbuhan.

Baca Juga  Gempur Rokok Ilegal di Surabaya Sukses Cegah Kerugian Negara 

“Kalau untuk SSB (sekolah sepak bola), pemain pemula latihan seminggu tiga kali sudah cukup,” tutup Rudi Mas.

Sementara itu, Hadi Pelatih Kepala Sasana Bhakti menjelaskan bahwa tes ini sangat membantu fisik anak-anak supaya menonjol dalam pertandingan. 

“Tes sudah mulai awal musim, jadi tahu kemampuan fisik pemain dalam mengarungi kompetisi (Liga Persebaya) yang sangat panjang ini. Jadi hal semacam ini perlu sekali,” katanya.

Hadi berharap semua pemainnya bisa hadir untuk mengukur kemampuan mereka, masa endurance, strength dan agility. Speed-nya juga dilatih.

“Jadi sangat menunjang penampilan di kompetisi yang sangat panjang ini,” tukasnya.

Di samping itu, ia juga menyampaikan masukan kepada operator liga, agar jadwalnya perlu sinkronisasi antara U-15 dan senior karena adanya sistem yoyo. 

“Jadi kalau ada yang cidera, U-15 bisa naik senior. Apalagi izin-izin sekolah sulit sekarang,” ucapnya.

Sedangkan, lokasi pertandingan U-15 dan senior berbeda. “Karena sangat menyulitkan pemain menuju tempat pertandingan, jika jadwal senior dan U-15 bersamaan,” pungkasnya. (har)

Visited 25 times, 1 visit(s) today

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page