
Klik9.com – Perempuan Tani (Pertani) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jawa Timur mengapresiasi slogan Jangan Lupa Bahagia yang dilontarkan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dalam Rakerda HKTI Jatim dan Pelantikan DPC HKTI se-Jawa Timur, Selasa (22/3/2022) malam.
Ketua Pertani HKTI Jatim Lia Istifhama bahkan menyebut Gubernur Jatim sebagai motor motivasi saat menyampaikan pidato yang memiliki spirit Jatim optimis tersebut.
“Ibu Gubernur dengan semangat tinggi menjelaskan pentingnya stabilitas informasi terutama yang diterima masyarakat,” kata Ning Lia, biasa disapa Lia Istifhama.
Sambung Ning Lia, hal ini merupakan gagasan bahwa informasi harus diterima secara utuh, holistik dan komprehensif, sehingga ditentukan skema yang tepat dalam mengatasi banyak persoalan.
“Beliau layak disebut sebagai motor motivasi karena menjaga harmonitas pemerintah dengan masyarakat, yaitu menunjukkan bahwa negara hadir di tengah masyarakat,” timpalnya.
Doktoral Ekonomi Syariah UIN Sunan Ampel itu, juga menjelaskan indikator lain, sehingga Gubernur Khofifah layak disebut sebagai motor motivasi.
“Sumbangsih pemikiran untuk memenuhi ketersediaan pangan, yang kemudian mampu mencegah impor beras sepanjang 2021 merupakan konsep perdagangan regional yang memang sangat penting untuk diaplikasikan,” ungkap Ning Lia.
Masih Ning Lia, hal itu merupakan indikator motivasi dalam hal keseimbangan, sehingga tidak ada defisit pangan di sebuah wilayah. Selain itu, sikap rendah hati dan mengapresiasi jasa orang lain adalah bentuk motivasi yang sangat penting diteladani.
“Sikap beliau yang memuji Ketum HKTI (Moeldoko) sebagai seorang guru yang telah melahirkan negarawan-negarawan di Indonesia, serta apresiasi terhadap perjuangan petani sebagai penopang pangan sekaligus solusi mengatasi kemiskinan adalah sikap yang harus kita teladani,” tuturnya.
Karena, lanjut Ning Lia, itu merupakan sikap yang sangat bijak, yaitu karakter rendah hati dan menghargai kebaikan orang lain.
“Terlebih, beliau berulang kali mengingatkan jangan lupa bahagia. Hal ini bentuk reminder diri agar kita selalu memiliki sikap qona’ah, yaitu bersyukur dan berdamai dengan keadaan. Kita harus keoptimisan diri dan melepaskan dari karakter kemiskinan kultural,” tandas aktivis asal Surabaya ini.
Diketahui, beragam momen menarik tersaji pada malam pelantikan di Gedung Negara Grahadi, Surabaya tersebut. Salah satunya isi sambutan Gubernur Khofifah, yang secara lantang mengajak hadirin untuk Jangan Lupa Bahagia.
“Jangan lupa jaga kesehatan, jangan lupa bahagia,” ujar Khofifah, beberapa kali untuk memantik semangat di tengah pidatonya dalam acara HKTI tersebut, dan selalu disambut dengan tepuk tangan hadirin.
Sebagai kepala daerah, Khofifah juga memaparkan situasi Jawa Timur yang mengalami tren kemajuan dalam banyak aspek, di antaranya adalah prestasi sebagai produsen padi terbesar nasional. menariknya, Khofifah menjelaskan kronologis Indonesia bebas dari impor beras saat 2021 lalu.
”Saat itu saya sampaikan pada pak Presiden (Jokowi) bahwa Jawa Timur memiliki surplus beras yang cukup tinggi di bulan Maret, sehingga bisa menutupi defisit beras pada dua provinsi yang berdekatan,” paparnya.
Khofifah juga menjelaskan gagasan skema untuk keseimbangan stok beras pada provinsi di luar Jawa, yaitu provinsi yang saling berdekatan, dan antar keduanya memiliki situasi ketersediaan beras yang berbeda, yakni, yang satu defisit dan satunya lagi surplus.
Pola keseimbangan ketersediaan beras tersebut dijelaskan oleh Khofifah sebagai salah satu skema yang kemudian menjadikan Indonesia tidak melakukan impor beras sepanjang 2021.
Capaian ketersediaan beras, diterangkan Khofifah, tak lepas dari perjuangan petani. Bahkan, peran petani sangat besar, sehingga menjadikan Jawa Timur sebagai provinsi dengan penurunan kemiskinan tertinggi tahun lalu. (*)






















