
SURABAYA, Klik9com – Pemberlakuan PPKM Mikro Darurat mulai 3 Juli 2021 lalu semakin memberatkan beban ekonomi masyarakat terutama pedagang kecil dan pekerja serabutan, yang memiliki penghasilan tidak menentu. Sementara konsentrasi pemerintah terserap pada penanganan Covid-19 yang kembali meledak.
Berangkat dari itu, Harun Effendy, seorang jurnalis profesional tergerak untuk turut memberikan sumbangsih berupa menggelar doa bersama pembacaan Surat Yasin dan Tahlil, Kamis (8/7/2021) petang usai Salat Maghrib di Rusun Gunung Anyar, Surabaya.

Kegiatan dilakukan pada malam Jumat Legi bersama beberapa santri dan warga rusun. “Saya sengaja memilih hari ini, dengan harapan mendapatkan berkah sehingga wabah Covid-19 segera diangkat oleh Allah SWT,” terang Harun usai acara.
Sejak menimba ilmu agama semasa kanak-kanak, Harun meyakini kalau membaca Surat Yasin khususnya dilakukan setelah Salat Maghrib untuk ahli kubur, maka dapat melapangkan kubur, di antaranya diterangi kuburnya, dihapus siksa kubur, sehingga amat dinantikan oleh orang yang sudah meninggal dunia.

“Semisalnya, keluarga kita yang meninggal itu di alam barzah dapat kiriman Surat Yasin. Maka, rumah tinggalnya akan diterangi pelita, terus kebutuhannya dipenuhi. Sebaliknya, yang tidak pernah dikirim doa, dia akan terlihat murung, berharap didoakan yang masih hidup,” timpalnya.
Setelah acara, jamaah dijamu dengan nasi liwet tumpeng komplit lengkap dengan sayuran kukus urap-urap, bandeng goreng, ayam bakar, telur rebus dan rempeyek. Selain itu, juga disajikan air mineral, nasi kuning isi perkedel, ayam krispi, kering tempe, telur suwir, mie dan lalapan, plus jeruk dan irisan semangka buat dibawa pulang.

Menu tersebut menegaskan adat Jawa yang diwarnai ajaran Islam sebagaimana diajarkan Wali Songo. “Dengan jamuan itu, kami berharap dapat sedikit berbagi kebahagiaan berupa makanan bergizi komplit, sehingga semua hajat dapat terkabul, yang mana tumpeng komplit menggambarkan sebagai tolak balak dari wabah, lalu nasi kuning lambang kemakmuran yang hadir setelah diangkatnya musibah,” tukas pegiat UMKM kuliner ini.
Bagi warga yang berhalangan hadir, paket nasi kuning diantar ke tempat tinggal masing-masing, dan sisa lainnya dibagikan kepada abang becak maupun polisi cepek yang sukarela mengatur lalu lintas di sepanjang jalan MERR, Soekarno Hatta.

Peristiwa unik terjadi, sesaat setelah acara, hujan turun, kemudian saat redah dilakukan bagi-bagi ke jalanan itu, dan setibanya kembali di rumah, hujan kembali turun. “Ini hari baik dalam penanggalan Jawa, turun hujan di acara yang baik ini, artinya apa yang dikerjakan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT, amin,” tutur penjual nasi bebek bungkus ini.
Tak hanya turut mendoakan diangkatnya wabah Covid-19, sejumlah kenalan dan kerabat turut titip doa beragam, mulai doa ahli kubur, ada yang doa keselamatan, doa kesembuhan hingga kelancaran rezeki. “Alhamdulillah, ada yang juga menitipkan sebagian rezekinya demi kelancaran acara yang mulia ini, semoga apa yang dihajatkan dermawan dapat terkabul, amin,” pungkas Harun. (ads)
























