
MOJOKERTO (KS) – Hasil operasi tim SAR pada hari kedua evakuasi korban bencana tanah longsor di jalur alternatif Pacet-Cangar, Jumat pagi (4/4/2025), bertambah menjadi genap 10 orang meninggal dunia (MD). Dan tujuh di antaranya adalah warga Desa Kloposepuluh dan Suruh, Sukodono, Sidoarjo.
Menurut informasi posko yang dihimpun awak Pojok Kiri dan Detektif TV, bahwa warga Sukodono itu mengendarai mobil Innova. Pada saat melintas di jalur alternatif Cangar Mojokerto tertimpa tanah longsor hingga terseret jatuh ke jurang. Peristiwa ini viral tertangkap rekaman dasbor mobil belakang.
Rinciannya, enam warga Desa Kloposepuluh, yakni laki-laki inisial MZ, dan perempuan RA (28). Serta anak putra SN (6), dan putri PQ (2). Kemudian W (71), lalu wanita J (61). Serta seorang perempuan S (70) warga Suruh.
Sedangkan tiga korban MD mengendarai pickup adalah warga Jejer Trawas. Mereka yakni, MF (3) balita, AF (28) laki-laki, dan FH (27) perempuan.
Melansir media Bangsaonline, sebelumnya, tim penyelamat menemukan satu korban, Kamis (3/4) sekitar pukul 11.27 WIB. Namun, setelah melakukan pencarian intensif, pagi ini berhasil mengevakuasi sembilan korban lagi.
Untuk kendaraan yang terlibat selain dua roda empat tersebut, ada sepeda motor. “Enam korban merujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara Kota Batu. Sedangkan tiga korban lainnya rujuk ke rumah sakit di wilayah Mojokerto,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kota Batu, Arif Purwanto.
Operasi SAR ini melibatkan BPBD Kota Batu, Mojokerto, juga Jatim. Kemudian petugas kepolisian, dan relawan telah resmi menutup setelah berhasil mengevakuasi semua korban. Tetapi proses pembersihan jalan yang tertutup material longsor masih terus berlangsung.
Karenanya Arif mengatakan, arus lalu lintas dari kedua arah masih terhambat. Selanjutnya ia mengimbau pengguna jalan untuk mencari jalur alternatif demi keselamatan dan kelancaran perjalanan. “Kami terus mengawasi keadaan dan berupaya secepatnya memulihkan kondisi jalan,” jelasnya.
BPBD mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terutama saat musim hujan. Karena risiko tanah longsor meningkat. Kejadian ini juga menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam. (red)