Klik9Nine

Khazanah Khatulistiwa

FEATURED JATIM WISATA

Wahana Offroad Trawas Tawarkan Napak Tilas Kerajaan Majapahit

Wahana Offroad Trawas
Hardi menjadi driver sekaligus tour leader trip adventure off-road Trawas Mojokerto. (HARUN)

Klik9.com – Kawasan wisata Trawas Mojokerto sedang menggeliat oleh wahana trip adventure dengan mobil offroad jip. Wahana ini memang bukan hal baru. Namun kalau di Kabupaten Mojokerto, lagi trending kurun setahun ini.

Hardi (40) salah seorang driver jip offroad mengatakan, bahwa saat ini wahana wisata Trawas Mojokerto mencoba untuk mengembangkan potensi wisata lewat komunitas jip, yang safety dan tergabung di IOF (Ikatan Offroad Federasi).

Anggotanya ada 15 dan semua unit keluar. Untuk melintasi rute desa-desa wisata di sepanjang jalan, terang Hardi. Tampak bangunan desain yang dibuat mirip napak tilas Kerajaan Majapahit.

“Waktu tempuh 1-2 jam tergantung permintaan rutenya. Dengan destinasi unggulan, seperti Desa Selotapak, Ubud-nya (Bali) van Trawas. Dengan pemandangan persawahan terasering padi yang tak kalah indahnya,” katanya.

Baca Juga  Menteri Wihaji Pantau Gizi Keluarga dan Dukung Lini Lapangan

Kemudian di titik nol Trawas, lanjut Hardi. Dengan view pegunungan Penanggungan dan Welirang yang terlihat jelas. Selanjutnya rute kafe-kafe ikonik yang ada di Trawas (sebut: ATC/ amazing Trawas cafe). Selain itu, ada Desa Duren di Duyung.

“Biasanya akhir tahun ini musim duren. Desember sampai Juni duren lokal ada. Sudah menjadi desa duren dengan pembinaan pemerintah desa setempat. Lalu ada juga potensi desa kripik,” jelasnya.

Lebih jauh, Hardi menuturkan, untuk menerima job, biasanya join sama EO, juga bisa langsung ke IOF, atau hotel sekitar maupun wisata adventure di Trawas semua sudah kerja sama.

“Trawas ini masih sekitar setahun ini wahana off-road. Makanya potensi wisata di sini masih butuh publikasi. Karena sebenarnya tidak kalah dengan Bromo, Kota Batu, maupun wisata adventure unggulan lainnya di Indonesia,” ujarnya.

Makanya, masih Hardi, adanya sosmed juga membantu mengenalkan potensi wisata off-road Trawas ini. Apalagi adanya publikasi media, ini sangat-sangat membantu utamanya ke pemerintah.

Baca Juga  Kota Tua Semarang Simpan Ikonik Gereja Mblenduk Pring Sewu

“Untuk camping ground juga banyak sekali di sejumlah titik pinggir jalan. Di mana memanfaatkan kondisi alam oleh penduduk. Sehingga kafe-kafe tidak asal menendang pohon untuk menjaga keasrian alam,” jelas Hardi.

Pihak kecamatan maupun tahura telah mengorganisir mereka (kafe, red). Sehingga teratur dan tertata dengan baik.

“Rata-rata dalam sebulan masih 3-4 kali trip terutama di weekend. Namun untuk keseharian ada saja keluar 1-2 unit standby untuk melayani pengunjung. Andai kata kekurangan, juga bisa meminta unit dari wilayah lain anggota IOF,” sambung Hardi.

Kebetulan media ini, sedang mengikuti gathering dengan Kemendukbangga/BKKBN Jatim. Acara mengunjungi KRS ibu hamil. Oleh karena itu, Hardi juga menyampaikan ucapan selamat menikmati potensi wisata di Trawas.

“Karena saat ini memang sedang menggeliat wisatawan terutama dari Surabaya. Karena lokasinya lebih dekat, daripada ke Kota Batu, Magetan, maupun Magelang, Jawa Tengah. Selain itu, di IOF juga kita menjadi tahu banyak informasi. Utamanya kebutuhan unit seperti apa yang ada,” tutup pria ramah ini.

Baca Juga  Pemkab Mojokerto Tasyakuran HUT ke-80 RI
Trip pemandian cagar budaya di Trawas

Sementara itu, tim awak media, akhirnya berhenti di spot Petirtaan Prabu Airlangga Jolotundo, Trawas. Di sini kebetulan ada acara peribadatan umat Hindu. Sehingga awak media yang hadir tidak bisa merasakan kesegaran mata air pegunungan tersebut. (Harun)

Visited 30 times, 1 visit(s) today

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page