Klik9Nine

Khazanah Khatulistiwa

SURABAYA WISATA

Wisma Indah RT 3 RW 7 Optimis Melenggang Top 150 Besar Surabaya Smart City

KAMPUNG SMART: Kebersamaan Warga Wisma Indah RT 3 RW 7 menata lingkungannya menjadi lebih baik lewat kerja bakti, Minggu (27/9/2020) pagi. (BM/HARUN) 

SURABAYA (BM) – Warga RT 3 RW 7 Wisma Indah, Kelurahan Gunung Anyar Tambak, Kecamatan Gunung Anyar, Surabaya berbekal modal kebersamaan mengubah lingkungan itu optimis mampu melenggang ke babak 150 besar kampung Surabaya Smart City (SSC). Bukti kebersamaan ini dapat dilihat pada saat mereka melakukan kerja bakti di sepanjang jalan RT 3, Minggu (27/9/2020) pagi.

Kegiatan memperindah lingkungan ini semakin intensif dilakukan warga dengan guyup rukun mengingat tim penilai SSC akan menyambangi RT 3 RW 7 Wisma Indah, Senin (5/10) mendatang. 

“Untuk kriteria (penilaian,red.-) SSC meliputi (1) Pengelolaan Sampah Mandiri, (2) Pangan Lestari, (3) UMKM, dan (4) Keluarga Mandiri,” terang Slamet Efendi, Ketua Pokdarwis (kelompok sadar wisata) GAT Mangrove Gunung Anyar yang ditunjuk warga bagian koordinasi dengan panitia SSC. 

Masih Slamet, kalau modal terbesar RT 3 adalah kebersamaan warga, guyub rukun, dan keinginan kuat untuk mengubah lingkungan menjadi lebih baik. “Ya, selain juga sumber daya yang sudah tersedia,” timpalnya melalu pesan singkat WA.

Baca Juga  Tim Futsal Porprov VII Putra Surabaya Mulus, Tim Putri Sidoarjo Gilas Kota Mojokerto

Kampung yang saat ini berada di posisi 500 besar tingkat RT tersebut telah mencakup seluruh kriteria yang ditetapkan panitia SSC bahkan lebih. Yang pertama, RT 3 RW 7 Wisma Indah telah memiliki pusat pengelolaan sampah organik. 

Kedua, ketahanan pangan berupa tanaman lombok, tomat hingga tanaman obat. Hebatnya lagi, juga memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk menyirami tanaman. Selain itu ada budidaya ikan lele, lalu pola tanaman hidroponik berupa sayuran sawi dan kangkung.

Wisma Indah
Tanaman obat herbal, atau tanaman toga

Berikutnya yang ketiga, untuk UMKM unggulan di wilayah RT 3 RW 7 Wisma Indah ini ada produksi minuman herbal sari kedelai, kunyit asem, dan lainnya. Kemudian yang terakhir, yakni keluarga mandiri berupa usaha dagang seperti distribusi telur dan sembako, budidaya ikan cupang, hingga jualan di area Ekowisata Mangrove.

Tak cukup hanya itu, ternyata di kampung RT 3 Wisma Indah ini juga dilengkapi kamera CCTV bantuan pribadi salah satu warga, serta di setiap rumah ada tempat cuci tangan mengikuti arahan pemerintah dengan menerapkan protokol kesehatan Covid19.

Ketua RT 3 RW 7 Wisma Indah Muhamad Syafaat

Menurut Ketua RT 3 Muhamad Syafaat mengatakan, bahwa meski jauh dari cukup, tetapi ada bantuan sejumlah bibit tanaman dan bibit ikan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya. “Modal semangat kebersamaan, guyup rukun. Ini modal utama kami,” terangnya.

Baca Juga  Semarak Ramadan 1445 H/2024 H Musala Blok A Gununganyar 

Syafaat berharap dengan ikut lomba ini, maka kampung menjadi lebih bersih, maju hijau, guyup bersama. Dan yang pertama itu kebersamaan, bukan menang kalah. “Masih bibit semua, kalau sudah besar tanaman ini nanti pasti hijau. Di kampung sini terus berinovasi,” tuturnya.

Sosok Warga Dermawan Gatot “Langkah Gemilang” Hari Purnomo

Terpisah, salah seorang warga RT 3 yang dikenal dermawan, Gatot Hari Purnomo mengungkapkan, bahwa giat SSC itu untuk keindahan, kebersihan dan kesehatan lingkungan, yang utama kampung mandiri untuk lumbung paceklik ketahanan pangan akibat situasi pandemi Covid19.

“Kaitannya tentang ketahanan pangan, tapi yang dipertajam soal penanganan sampah dan daur ulang, untuk kompos juga kerajinan tangan, daripada kompos beli,” ungkapnya.

Gatot Langkah Gemilang, biasa disapa, mengaku sebagai warga punya kewajiban untuk memotivasi kampungnya secara materi, tetapi kalau tidak bisa, pakai bantuan tenaga. “Bagaimanapun juga ini kampung saya. Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung,” tegasnya berapi-api.

Baca Juga  De Rossi & Friends Bertengger di Posisi Kedua usai Kalahkan 2-1 FH UPN Veteran Jatim

Pria penyuka seni budaya ini berharap agar warga RT 3 semakin guyup rukunnya, meski sebetulnya sudah kelewat guyup rukun. “Untuk Pemkot Surabaya, kami mohon tidak hanya dukungan moral, tapi juga dibantu dengan bantuan materi, meskipun kita tidak meminta,” pesannya. 

Warga yang sehari-hari memiliki usaha distributor telur ke industri hingga pasar-pasar ini juga merasakan pandemi Covid19 saat ini membuat usahanya turun drastis. Tetapi meski turun, hal itu tak lantas membuat sikap peduli lingkungan menjadi turun. “Sedekah menjadi jalan terbaik dalam situasi sulit, dan terbukti jalan keluar dari Allah itu terjadi,” tuturnya.

Beruntung di kampung ini juga ada warga lain yang berjiwa sosial tinggi, yakni Imam Kuswadi dengan usaha obat-obatan herbal, selain itu juga dikenal memiliki kemampuan rukyah.

“Bagi kami, warga, orang-orang seperti Pak Gatot membuat warga semangat. Barangkali tanpa beliau, RT 3 tidak maju seperti sekarang,” puji Ustadz M Sholeh, warga RT 3. (run)

Visited 16 times, 1 visit(s) today

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page