
SURABAYA (Klik9.com) – Senyum lebar kembali terpancar dari raut wajah para santri TPQ Syekh Maulana Malik Ibrahim setelah menerima pemberian buku iqra’ (metode membaca Alquran) dari Ustaz Harun, Rabu (8/9/2021) petang usai Salat Maghrib di Musala Rusun Gunung Anyar Sawah, Surabaya.
Selain itu, mereka dapat paket makanan ringan berisi minuman teh, roti biskuat dan roti coklat. “Meski beli buku iqra’ murah dan sepele, tapi urusan akhirat itu, sering terasa berat, itu wajar, karena setan tak kenal lelah menjauhkan manusia dari Tuhannya, wajar kalau orang tua acapkali lalai bekal agama putra-putrinya,” terang Harun.

Namun, bagi pria yang berprofesi sebagai wartawan itu justru menjadi tantangan tersendiri. “Meski saya dibesarkan di kampung santri saat kecil, tapi tak pernah kepikiran jadi seorang ustaz. Ya, karena orang selama ini mengenal saya juga seorang wasit sepak bola. Tapi, suasana Pandemi Covid-19 ini mendorong saya andil sebisa mungkin,” sambungnya.
Masih Harun, tak ingin semangat belajar adik-adik santri ini pudar, ia pun tergerak untuk membina mereka dengan niat ibadah tanpa memungut biaya, menyelipkan waktu di tengah tugas-tugas jurnalistik.

“Saya yakin, selama kita berbuat manfaat pasti ada jalan. Jadi mereka tidak saya wajibkan ikut mengaji, namun saya tanamkan hidup bersih dan sopan santun kepada orang yang lebih tua, terutama orang tua. Saya tekankan, kalian butuh ilmu agama. Alhamdulillah, meski tiap hari formasi tak sempurna tapi selalu ada yang mengaji,” tambahnya.
Menyandang profesi wartawan, sedikit menguntungkan posisi pria yang juga pengurus sepak bola ini. Pasalnya, sedikit banyak kenalannya ada yang bersimpati turut berdonasi.

“Alhamdulillah, semua tak lepas dari uluran tangan-tangan dermawan. Dan, yang bisa kami lakukan bersama para santri mendoakan mereka agar rezekinya terus mengalir dan panjang usia, sehingga TPQ ini di masa depan semakin berkembang dan bermanfaat,” tuturnya.
Untuk itu, sejumlah program kegiatan telah disusun oleh Harun, di antaranya pelajaran wudhu dan salat, istighosah, bacaan sholawat dibaiyah, pengajian sederhana, hingga bacaan Yasin/Tahlil tiap Kamis malam.

“Khusus Yasin dan Tahlil ini sudah rutin hampir tiga tahunan ini. Alhamdulillah, tak jarang ada donatur yang titip doa kepada ahli kubur masing-masing. Semata-mata memang doa ini sangat memudahkan para pendahulu kita di alam kubur jauh dari kesulitan,” ungkapnya.
Kembali ke urusan hari ini, Harun berterima kasih kepada hamba Allah yang mau menyisihkan sebagian rezeki, sehingga kegiatan TPQ dapat berjalan baik ke depannya sesuai harapan bersama dalam menciptakan generasi bangsa yang berakhlak mulia.
“Kami sampaikan apresiasi kepada Pak Amda dan Pak Hanung, hari ini telah menyisihkan rezekinya, sehingga kegiatan mengaji dapat terus berjalan, sebagian disimpan buat kegiatan maupun keperluan berikutnya,” tutupnya. (red)






















