[Iklan : RAJA SNACK & DAPUR CINTA]

Tahun Baru Islam, Penghafal Alquran Penyandang Tunanetra ITMI Sidoarjo Gelar Khataman 

TUNANETRA: Ketua PD Sidoarjo Saiful Hasan (dua dari kiri) bersama pengurus ITMI Jatim, Minggu (7/8/2022) pagi di Masjid An Nur, Desa Grinting, Kecamatan Tulangan, Sidoarjo. (KS/HARUN)

SIDOARJO (Klik9.com) – Dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1444 Hijriah, Pengurus Daerah (PD) Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia (ITMI) Kabupaten Sidoarjo menggelar acara tausyiah dan khataman Alquran, Minggu (7/8/2022) pagi di Masjid An Nur, Desa Grinting, Kecamatan Tulangan, Sidoarjo.

Ketua PD ITMI Sidoarjo Saiful Hasan mengatakan, bahwa sejak pagi khataman Alquran dilakukan oleh empat hafizh penyandang tunanetra. Kemudian dilanjutkan ceramah agama oleh Ustaz H Achmad Masrukin SAg MH, yang juga diikuti oleh warga sekitar.

“Isi tausiyah mengajak hijrah dalam segala aspek kehidupan, hijrah dari hal tidak baik ke baik, hijrah dari keterpurukan ekonomi, dan hal sosial lainnya,” kata Hasan sesaat usai acara.

Kemudian, tausiyah juga mengajak membangun akidah masyarakat yang santun, beragama dan toleran dengan agama yang lain. “Keempat hafizh penyandang tunanetra itu berasal dari Sidoarjo, Spande, Wonoayu dan Pelipir. Alhamdulillah tokoh dan masyarakat Desa Grinting sangat mendukung kegiatan ini,” imbuhnya.

Baca Juga  Dosen PLB FIP UNESA Berikan Pelatihan Identifikasi dan Asesmen Siswa Penyandang Disabilitas bagi Guru di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur

Hadir dalam acara sebanyak 41 anggota PD ITMI Sidoarjo, ditambah tokoh-tokoh masyarakat dan warga sekitar masjid. “Ada takmir, ada MWC NU dan ada Ranting,” terangnya.

Selain itu, Hasan meminta kepada masyarakat agar para penyandang tunanetra ini dapat disejajarkan dengan masyarakat lainnya. “Supaya kami diperlukan dengan baik, diperlukan sama dalam mendapatkan fasilitas pemerintah, seperti fasilitas kesehatan, keagamaan, ekonomi maupun fasilitas lainnya di masyarakat,” tutur Hasan.

Dikatakan Hasan, terutama taraf ekonomi para penyandang tunanetra masih sangat ketinggalan daripada warga yang normal. “Fasilitas transportasi masih belum memadai bagi tunanetra, juga pembelajaran (agama) masih terbatas,” tandasnya.

Dengan adanya kegiatan ini, Hasan berharap para ke depannya penyandang tunanetra ini bisa mendapatkan tempat sejajar di masyarakat.

Sementara itu, Ustaz Achmad Masrukin yang juga Penyuluh Agama Islam KUA Kecamatan Krian mengaku, kalau diminta memberikan motivasi kepada penyandang tunanetra untuk bangkit sesuai motto Berdaya dan Bermanfaat bagi Lingkungan.

Baca Juga  Santri TPQ Syekh Maulana dan Warga Rusun Jalani Ibadah Perdana Ramadan 1444 H

“Harapan para penyandang tunanetra, punya kesamaan kesempatan dengan orang normal, untuk menikmati fasilitas kesehatan, pendidikan hingga keagamaan,” ungkapnya.

Mewakili kemenag, Masrukin menyatakan siap membantu dan memfasilitasi kebutuhan hajat fisik non fisik yang dibutuhkan oleh penyandang disabilitas. “Baik itu tunanetra, tunarungu, tunawicara, tunadaksa, yang tergabung dalam komunitas disabilitas, kita siap membantu,” tegasnya.

Di bagian lain, Zainul Muttaqin, Ketua PW ITMI Jatim, turut hadir untuk memotivasi supaya momentum hijrah ini dijadikan tonggak untuk memperbaiki kehidupan secara spiritual, sosial bahkan ekonomi, mudah-mudahan.

“Insya Allah dengan momentum hijrah ini teman-teman makin terdorong untuk bangkit sesuai tema hari ini, tunanetra bangkit, tunanetra berdaya akan benar-benar terjadi dalam kehidupan sehari-hari,” ucapnya.

Penyandang tunanetra ini, menurutnya sama dengan anggota masyarakat yang lain, namun bedanya tidak bisa melihat. “Kami ini manusia seutuhnya yang ingin mengambil peran dalam masyarakat, dalam hal ini ITMI itu concern untuk berdakwah, dan teman-teman ini punya potensi, sehingga ke depan kami berharap masyarakat semakin memberikan peran kami dalam berdakwah,” tukasnya.

Baca Juga  HUT 106 Kota Mojokerto Bakal Dimeriahkan Lomba Tulis Pantun

Kemudian, ITMI ini anggotanya muslim. Tetapi hanya 5 persen (dari 2,7 juta, data WHO) yang bisa membaca Alquran, sehingga upaya kami secara masif akan membuat program memberantas buta Alquran. “Sebab sebagai muslim, kemampuan membaca Alquran adalah sebuah keniscayaan,” paparnya.

Sekretaris ITMI Sidoarjo Kamaluddin Ikrom, biasa disapa Romi, menambahkan, kalau kegiatan berjalan sukses dan lancar. “Semua hadir banyak sekali, kecuali kepala desa, karena bersamaan acara. Harapannya, teman-teman tunanetra bisa bangkit dan bersyukur atas nikmat Allah yang banyak sebagaimana dalam Surat Al-Kautsar. Harusnya, bersyukur sebagai tunanetra, tidak risau dengan arus diskriminasi, karena masih banyak masyarakat yang bisa menerima kita,” pesannya.

Terpisah, Takmir Masjid An Nur, H Achmad Susilo Widodo, mengaku kegiatan berlangsung karena ada anggota ITMI ini warga sekitar. “Saya sangat apresiasi, terharu sekali dan bangga, ada tunanetra yang hafal Alquran, dan kebetulan ini momentum Muharram, jadi kami sangat mendukung sekali, acara dihadiri Muslimat dan pengurus masjid,” kesannya. (har)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Nanya?