Klik9Nine

Khazanah Khatulistiwa

BERITA SOSIAL SURABAYA

Penghuni Liponsos Keputih Tanam Sayuran hingga Membatik

Penghuni Liponsos
PENGHUNI LIPONSOS: Sedang membatik. (Foto: Diskominfo)
SURABAYA, Klik9.com – Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Liponsos Keputih Kota Surabaya, tak sekadar menjadi tempat rehabilitasi atau penampungan bagi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS). Namun UPTD di bawah pengelolaan Dinas Sosial Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya ini juga menjadi tempat pemberdayaan PPKS.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya, Anna Fajrihatin menyampaikan, ada beberapa jenis pemberdayaan kepada para penghuni UPTD Liponsos Keputih. Di antaranya, pembibitan tanaman hias, bengkel cat dan body repair, tambal ban, cuci motor, hingga bertanam sayuran.

“Hasil panen sayuran itu untuk makanan penghuni yang ada di dalam Liponsos. Jadi sayuran hasil bertanam ini dibeli oleh penyedia permakanan, kemudian digunakan untuk makanan penghuni Liponsos,” kata Anna Fajrihatin ditemui di UPTD Liponsos Surabaya, Jumat (29/9/2023).

Sejumlah sayuran yang ditanam itu di antaranya yakni, bayam, kangkung, labu, terong hingga cabai. Sayuran tersebut tanam oleh para penghuni dengan memanfaatkan lahan aset yang berada di dalam maupun halaman depan UPTD Liponsos Keputih Surabaya.

Baca Juga  World Clean-up Day 2023 Karyawan ACE Punguti Sampah Taman Bungkul

Selain menanam sayuran, Anna mengungkapkan, bahwa para penghuni Liponsos Keputih juga berdayakan membuat handicraft hingga batik Surabaya. Terdapat tiga motif batik Surabaya yang sudah buat oleh para penghuni Liponsos tersebut.

“Alhamdulillah kami juga mengembangkan batik sesuai arahan Ketua TP PKK Surabaya Rini Indriyani, ada enam motif batik. Saat ini kami masih memproduksi tiga motif batik, ada Gembili Wonokromo, Kembang Bungur dan Sparkling,” ungkap dia.

Tak hanya itu, penghuni Liponsos Keputih juga di berdayakan membuat handicraft berupa kalung yang di beri peluit. Anna menerangkan, bahwa kalung tersebut bisa di pakai untuk anak-anak istimewa atau disabilitas, terutama tunawicara.

“Jadi bisa untuk mencegah kalau ada orang asing akan berbuat jahat kepada mereka. Kalau ada orang asing, tinggal tiup saja peluitnya. Insyaallah kalung peluit ini juga kami produksi,” katanya.

Baca Juga  Pendaftaran CPNS dan PPPK di Pemkot Surabaya Dibuka Mulai Hari Ini

Menurutnya, hasil produksi handicraft maupun batik penghuni Liponsos Keputih ini juga pasarkan melalui online. Masyarakat dapat membeli produk-produk tersebut melalui E-Peken. “Alhamdulillah hasil penjualan juga (uangnya) masuk kepada mereka. Jadi masing-masing penerima manfaat (PM) yang berdaya di Keputih itu semuanya punya tabungan,” urainya.

Pihaknya berharap, para PPKS ini tidak selamanya tinggal di Liponsos Keputih Surabaya. Nah, ketika uang tabungan mereka sudah banyak, PPKS ini bisa mandiri dan kembali ke keluarga atau lingkungan masyarakat. “Jadi itu harapan kami,” paparnya.

Anna menyampaikan, bahwa program pemberdayaan PPKS penghuni Liponsos Keputih ini sebagaimana arahan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Program ini harapkan dapat memberdayakan mereka agar bisa mandiri ketika kembali ke masyarakat.

“Sekarang ada sekitar 734 jiwa yang tinggal di Keputih. Ada ODGJ (Orang dengan Gangguan Jiwa), gelandang dan lansia terlantar,” katanya.

Baca Juga  Senam Kolam Porprov IX Jatim 2025 Cetak 20 Rekor Baru

Di kesempatan yang sama, Kepala UPTD Liponsos Keputih Surabaya, Imam Muhaji menambahkan, bahwa setiap PPKS yang tinggal di Liponsos Keputih di lakukan asesmen. Dari hasil asesmen itu akan di petakan mana PPKS yang sudah bisa berdayakan atau belum.

“Jadi awalnya PPKS ini kita asesmen, kita petakan dulu. Kemudian kita sesuaikan jenis usaha pemberdayaan yang sesuai dengan bakat dan keahliannya,” kata Imam.

Pada intinya, Imam menerangkan bahwa PPKS penghuni Liponsos Keputih yang di berdayakan ini sudah sekitar 90 persen bisa mandiri. Artinya, mereka sudah bisa melakukan aktivitas sehari-hari seperti makan, minum dan mandi secara mandiri. “Jadi ada tingkatan-tingkatannya. Kalau yang sudah 90 persen bisa mandiri itu yang di berdayakan,” pungkasnya. (*/har)

Visited 3 times, 1 visit(s) today

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page