TAKTIKAN: Pelatih Unika FC Bajol Ijo U-13 Oetoyo (masker hijau) memberikan instruksi kepada para pemainnya saat jedah laga, Sabtu (23/1/2021) pagi. (Klik9Com/UNIKA)
MOJOKERTO, Klik9.Com | Langkah Unika FC Bajol Ijo U-13 terhenti di kualifikasi grup C Festival Balongmasin FC U-13 di Lapangan Dusun Sugo, Desa Tambakrejo, Kec Ngoro, Kab Mojokerto, Sabtu (23/1/2021) pekan kemarin. Nabil Loverino dkk hanya meraih 2 poin, hasil dua kali seri dan sekali kalah.
Pada laga pertama, Unika bertemu IM U-13. Kedua tim saling serang. Namun karena sudah sering bertemu, duel lini tengah berlangsung ketat dan berimbang.
Penyerang IM Kaka mendapat pengawalan ekstra sehingga sulit menembus barisan pertahanan Unika. Sedangkan Unikai menciptakan peluang dari gelandang Jabir yang mengatur serangan, sayang pemain depan Nabil kurang tenang melakukan penyelesaian akhir, skor kacamata.
Pada pertandingan kedua, anak asuh Oetoyo ini berhadapan dengan kesebelasan Anak Bangsa U-13. Lagi-lagi harus puas berakhir seri. Jabir yang coba membantu serangan bersama Nabil, kembali gagal pecah telur, skor 0-0.
Pada partai hidup mati, Unika lawan tim Semongko Pacitan yang memiliki pemain-pemain tinggi besar.
Meski rata-rata berperawakan kecil, Unika kali ini mampu mendikte jalannya pertandingan, dan terus menekan. Sebuah peluang emas lagi-lagi gagal dimaksimalkan. Sontekan Nabil menit 8 masih lemah, skor 0-0 menutup babak pertama.
Lanjut babak kedua, beban berat diemban anak-anak Unika harus menang agar lolos ke fase berikutnya. Namun peluang demi peluang, baik dari skema permainan maupun dari bola mati terus saja berhasil dipatahkan Semongko.
Petaka terjadi menit 33 (di babak kedua,red), tendangan bebas Unika berhasil dihalau dan terjadi serangan balik cepat. Stoper yang terlanjur naik, terlambat turun, sehingga berbuah kemasukan gol.
Gol tersebut memupus harapan Unika untuk melangkah ke babak selanjutnya, karena harus menelan pil pahit, kalah 0-1.
Melalui Pesan Singkat WA, Oetoyo mengakui masih banyak kekurangan yang perlu dibenahi dari anak-anak Unika ini.
“Kami banyak pelapis, jadi sulit untuk bermain di lapangan besar, selain itu tendangan ke arah gawang lawan masih lemah,” katanya, Selasa (26/1) pagi.
Pelatih Persebaya U-13 tahun lalu ini, mengatakan bahwa kelemahan timnya ada dari sektor penyerang sayap kanan dan kiri gelandang serang, serta dan depan tidak ada tipikal penyerang goal getter.
“Anak-anak U-13 (Unika) masih dua kali main di lapangan besar waktu (latihan,red) di Lapangan Karangpilang. Oleh karena itu, selanjutnya saya program latihan lapangan besar dan latihan shooting, long pass,” timpalnya. (han)






















