Jum. Apr 26th, 2024

Centing Seni Inovasi Puskesmas Duduksampeyan Raih Penghargaan Top 30 Kovablik Provinsi Jatim

Centing Seni
CENTING SENI : Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menyerahkan langsung penghargaan Top 30 Kovablik kepada Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah (kanan) di halaman parkir Jatim Park 3 Kota Batu, Kamis (23/11/2023). (Dok DISKOMINFO GRESIK)

KOTA BATU (Klik9.com) – Inovasi Centing Seni (Cegah Stunting Sejak Dini) gagasan Puskesmas Duduksampeyan Kabupaten Gresik meraih penghargaan Top 30 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) Provinsi Jawa Timur tahun 2023.

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menyerahkan langsung penghargaan kepada Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah di halaman parkir Jatim Park 3 Kota Batu, Kamis (23/11).

Usai menerima penghargaan, Bu Min sapaan Wakil Bupati Gresik mengungkapkan, inovasi Centing Seni sebagai upaya untuk mencegah dan menurunkan kasus stunting di wilayah kerja Puskesmas Duduksampeyan.

“Centing Seni merupakan kegiatan pencegahan dan penurunan stunting dengan membentuk taman pemulihan gizi. Sasaran dari kegiatan ini adalah balita dan ibu balita stunting yang ada di wilayah kerja Puskesmas Duduksampeyan,” ungkap Bu Min.

Ia menambahkan, nilai kebaruan dari inovasi ini adalah adanya taman pemulihan gizi yang terdiri dari kegiatan komprehensif. Untuk mengatasi faktor penyebab stunting dari segala aspek, seperti pola asuh, pola makan dan pola sanitasi.

Baca Juga  Terapkan Ilmu Hakikat, LaNyalla Coblos Calon DPD RI Lia Istifhama

Pelaksanaan kegiatan ini secara gratis di balai desa atau pos posyandu balita sehingga terjangkau masyarakat.

“Mudah mudahan inovasi ini menjadi inspirasi puskesmas yang ada di Kabupaten Gresik. Apalagi saat ini Pemkab Gresik lagi gencar-gencarnya mencegah dan menurunkan angka stunting,” tandas wakil bupati.

Menegaskan kembali pernyataan wakil bupati di tempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik Mukhibatul Khusnah menerangkan.

Bahwa tujuan inovasi Centing Seni adalah menurunkan dan mencegah kasus stunting dengan upaya yang komprehensif. Untuk mengatasi berbagai faktor penyebab stunting yang diimplementasikan dalam berbagai kegiatan di taman pemulihan gizi.

“Centing Seni terdiri dari kegiatan penyuluhan tentang gizi seimbang, konseling tentang pola asuh dan pola makan balita, demo masak makanan bergizi seimbang dan pemberian makanan tambahan. Berupa es krim daun kelor, abon bandeng dan makanan lainnya. Dengan memanfaatkan bahan pangan lokal bergizi dan mudah didapat,” tuturnya.

Baca Juga  Ratusan Peserta Antusias Ikuti Festival Asesmen dan Terapi Psikologi

Khusnah menambahkan, sasaran dari inovasi ini adalah balita dan ibu balita yang mengalami stunting. Menurutnya, stunting tidak bisa terselesaikan dengan mengatasi satu faktor saja. Stunting adalah masalah multidimensi yang melibatkan banyak aspek. Kehadiran inovasi Centing Seni ini untuk menyelesaikan berbagai faktor penyebab stunting.

“Inovasi ini tentu menjadi prestasi yang membanggakan, berbagai upaya dan ikhtiar terus dilakukan Pemkab Gresik dalam menurunkan dan mencegah angka stunting. Alhamdulillah tahun ini sudah turun 10,7%, sudah melampaui target nasional. Mudah-mudahan tahun 2024 sudah 0% Gresik bebas stunting,” tandasnya.

Sementara Wakil Gubernur Emil Dardak, dalam sambutannya mengungkapkan, terjadinya perubahan pandangan terhadap pemaknaan birokrasi. Dulu, birokrasi dianggap sebagai solusi pelayanan publik.

Seiring berjalannya waktu, lanjut Emil, birokrasi anggapannya sebagai penghambat. Namun dengan adanya inovasi paradigma tersebut berubah. Karena birokrasi ada menjadi solusi masyarakat berdasarkan tematik tertentu.

“Salah satu kata kunci untuk merubah birokrasi menuju solusi adalah inovasi. Birokrasi mendorong inovasi itu akan menghasilkan solusi. Tapi kalau birokrasi yang kemudian stagnan, tidak akan menghasilkan solusi,” terang Emil.

Baca Juga  MV Norwegian Jewel Sandar Perdana di Tanjung Perak Surabaya

Pada kesempatan itu, Kepala Biro Organisasi Sekertariat Daerah Provinsi Jawa Timur Kurniawan Hary Putranto dalam laporannya mengatakan. Terwujudnya pelayanan publik yang berkualitas guna peningkatan kualitas pelayanan publik merupakan salah satu dari perubahan reformasi birokrasi.

“Terwujudnya pelayanan publik yang berkualitas, di mana peningkatan kualitas pelayanan publik. Ini merupakan salah satu area dari delapan area perubahan pada reformasi birokrasi. Reformasi birokrasi merupakan upaya untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih efektif dan efisien guna mencapai good government,” ujarnya.

Menambahkan informasi, bahwa mengisi kegiatan ini juga adanya pameran inovasi pelayanan publik dan Jatim Bureaucracy Fest 2023. Yang terdiri atas 50 stan menampilkan beragam inovasi dari pemerintah kabupaten/kota. Serta OPD di lingkungan Pemprov Jatim.

Turut mendampingi wakil bupati, yakni Sekdakab Gresik Achmad Washil Miftahul Rachman, Asisten 3 Nuri Mardiana, Kadis Kominfo Ninik Asrukin. Serta Kabag Umum dan Perlengkapan Johar Gunawan.

Turut hadir, Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementrian PANRB Diah Natalisa. Dan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono. (*/dvd/red).

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *