SURABAYA (Klik9.com) – Kecamatan Krembangan berhasil menjuarai turnamen sepak bola U-15 antar kecamatan semarak Piala Dunia U-17 2023 di Surabaya.
Di final yang berlangsung di lap Mulyorejo, Senin (30/10) tersebut, Krembangan menang dramatis atas Kecamatan Jambangan hingga babak tos-tosan wasit.
Jalannya pertandingan final yang turut hadir Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi itu berlangsung sengit, kedua tim saling melancarkan serangan.
Namun, di babak kedua kiper Krembangan melakukan blunder, tangkapan bolanya lepas dan masuk ke gawang sendiri.
Kapasitas Coach Rochim betul-betul diuji sebagai arsitek Krembangan. “Di situlah strategi saya mainkan dengan mengganti pemain, terus menyerang pada 10 menit terakhir babak kedua,” ujar CR sapaan karib Coach Rochim usai pertandingan.
Alhasil, main imbang satu-satu lanjut adu penalti.
“Semua pemain (penendang) masuk, termasuk cadangan juga. Sehingga lanjut, sampai akhirnya menang ukik, atau tos wasit,” terang CR.
Ia menambahkan, bahwa Harun Camat Krembangan turut mensupport. “Saat tingkat kelurahan, pak Saefudin Lurah Perak Barat juga support. Dan seluruh masyarakat Krembangan,” tutur eks Ass Pelatih Porprov Surabaya ini.
Dalam laga itu, kejelihan CR tatkala posisi tertinggal dengan langsung mengubah permainan.
“(Dari) Kelurahan Perak Barat Ketua LPMK bapak Darmawan yang support dari awal,” timpal CR.
Road to Champion
Sebelumnya, berawal dari antar kelurahan di wilayah kecamatan, Kelurahan Perak Barat menjadi juara. Sehingga mewakili Kecamatan Krembangan.
CR mengaku terharu, bagaimana tidak, mulai babak penyisihan antar kecamatan, anak didiknya bisa menyingkirkan tim-tim unggulan. “(Tim-tim) yang dilatih oleh pelatih-pelatih legend di Surabaya. Antara lain, Coach Djatmiko.”
“(Terus) waktu di tingkat antar kecamatan bisa mengalahkan 4-0 (asuhan) Coach Seger yang pegang Kecamatan Mulyorejo,” ungkapnya.
Tak hanya itu, timnya juga menang lawan Pabean Cantikan lewat adu penalti.
“Lawan berat berikutnya Kecamatan Kenjeran asuhan Coach Cucuk (adik legenda Yusuf Ekodono).”
“Apalagi di situ ada pemain-pemain (yang) top di usianya. Ada yang memperkuat tim Bhayangkara, seperti Dika Tower, Ibra. Termasuk ada Zidan pemain asal IM. (Itu) kita unggul 1-0,” beber CR.
Berikutnya di semifinal sukses menang lawan Gununganyar, padahal ketinggalan duluan. “Tapi babak kedua berbalik menang 4-1. Akhirnya lolos final,” pungkasnya. (ads)