Anti Klimaks, Unika Sakti Finish Urutan Ketiga PSAL Friendly Game

Klik Sembilan Peduli

Klik9.com | Unika Sakti harus puas menempati posisi ketiga PSAL Friendly Game 2021 setelah mengalami kekalahan beruntun 0-1 dari Mitra Surabaya dan 0-1 dari tuan rumah PSAL, Sabtu (14/8) kemarin di Lapangan Brigif 2 Marinir, Juanda, Sidoarjo.

Dua kekalahan tersebut terasa menyakitkan. Pasalnya pada tiga pertandingan awal selalu meraih kemenangan hingga bertengger di puncak klasemen dengan poin absolut 9 angka tanpa kebobolan. Tak tanggung-tanggung, dua klub favorit juara, Untag Rosita dan WCP Gresik pun mampu dijinakkan Unika.

Namun, entah apa yang ada di benak tim pelatih, saat melakoni partai keempat melawan Mitra Surabaya, Unika justru bermain anti klimaks. Rotasi pemain terutama di lini tengah diduga menjadi penyebab menurunnya performa Ruben Asoka dkk.

Baca Juga  SSB PSG U-10 Meriahkan Pendowo FA Cup 2024 Sidoarjo

Hanya menyisakan Ruben di tengah, praktis lini tengah dikuasai Mitra yang digalang jenderal lapangan, Fahrel Nova. Duel-duel berkualitas antara dua pemain bertalenta ini menyajikan tontonan yang menarik.

Sayang, partner Ruben di tengah, Firman dan Jalasena gagal keluar dari tekanan para pemain Mitra. Puncaknya di pertengahan babak kedua, Sena yang menerima umpan pendek dari pemain bertahan, terlihat panik karena langsung ditekan, akhirnya bola didorong belakang kembali dan hampir saja diserobot lawan.

Tetapi, serangkaian kejadian itu, timbul kemelut beberapa meter di luar area 16 Unika. Febri yang bermaksud membuang bola jauh dengan menendang sekeras-kerasnya, bola diblok menggunakan tangan penyerang mitra, wasit pun yang jauh dari kejadian meniup peluit.

Baca Juga  Kahfi de Rossi Akhirnya Masuk Mes Diklat Sepak Bola Pelajar Nusantara

Sejenak para pemain menghentikan langkahnya, berpikiran sama bahwa itu pelanggaran handsball pemain Mitra. Tapi wasit memutuskan sebaliknya, Mitra mendapatkan keuntungan tendangan bebas. Tentu saja keputusan kontroversi itu mengundang protes. Sayang wasit tak bergeming.

Fahrel yang spesial bola mati itu tak menyia-nyiakan kesempatan, tendangan kaki kirinya menghujam deras ke gawang Unika, menjadi awal kegagalan Unika menjadi yang terbaik ajang persahabatan ini. Fahrel yang selama ini menjadi motor lini tengah Unika, kali ini ‘terpaksa’ harus memperkuat klub asalnya, Mitra.

Baca Juga  Bhayangkara FC Juara Piala Soeratin U-17 2021 Jawa Timur usai Libas Persedikab Kediri

Hari kemarin, Fahrel yang kerap menjadi kreator kemenangan Unika, benar-benar menjadi momok, terlepas dari kontroversi wasit, yang jelas, faktanya, Unika lawan Mitra harus membayar mahal rotasinya dengan kekalahan.

Kekalahan dari Mitra menjadi beban Unika di partai pamungkas lawan PSAL karena harus menang. Upaya itu dilakukan dengan menurunkan kembali skuat terbaik, bermain terus menyerang. Namun sial, pada penghujung laga, Unika kebobolan oleh serangan balik, akhirnya harus rela melepas puncak klasemen, terjun di urutan ketiga. (har)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *