MATARAM (KS) – Mohammad Rum Pj Wali Kota Bima, turut hadir dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (13/1/2024) di Gedung Sangkareang Kantor Gubernur NTB.
Pj Wali Kota Bima hadir di dampingi oleh Kabag Perekonomian Setda Kota Bima dalam pertemuan strategis ini.
Rakor tersebut tujuannya untuk membahas langkah-langkah efektif dalam mengendalikan inflasi di wilayah NTB. Serta menyusun koordinasi antara berbagai pihak terkait.
Dalam sesi pemaparan, Aji Rum, sapaan Mohammad Rum, menekankan pentingnya kerjasama antara pemerintah daerah, pelaku sektor ekonomi. Dan berbagai pemangku kepentingan lainnya. Untuk menjaga stabilitas harga dan mengendalikan inflasi.
Ia juga mengapresiasi upaya bersama dalam menghadapi tantangan ekonomi yang dihadapi oleh daerah Nusa Tenggara Barat saat ini.
Rakor menjadi wadah bagi Pj Wali Kota Bima dan perwakilan TPID se-Provinsi NTB untuk saling berbagi informasi, kemudian menyusun strategi, dan bersinergi dalam mengatasi permasalahan inflasi yang timbul di wilayah NTB.
Selanjutnya ebih detail, Aji Rum menjelaskan, bahwa TPID Kota Bima mengimplementasikan sejumlah kiat strategis untuk menekan laju inflasi di wilayah Kota Bima.
Pihaknya menekankan, bahwa TPID Kota Bima secara berkala memantau pergerakan harga komoditas pokok dan barang penting. Untuk mengidentifikasi potensi kenaikan harga.
Selain itu, melalui kerjasama dengan pihak terkait, TPID Kota Bima memastikan distribusi barang ke berbagai daerah dalam Kota Bima berjalan lancar, mencegah terjadinya kelangkaan yang dapat memicu kenaikan harga.
Menyikapi adanya kendala distribusi barang yang dapat memicu terjadinya inflasi di daerah, Mohammad Rum menyampaikan. Bahwa Pemerintah Kota Bima memandang perlu untuk segera mengoptimalkan tol laut. Untuk memangkas tingginya biaya distribusi barang dari distributor luar daerah.
Hal ini menurut Aji Rum, juga akan memberikan dampak signifikan. Terhadap pengendalian harga bahan pokok dan barang penting lainnya yang menjadi komoditas perdagangan utama di Kota Bima.
“Hal lain yang juga menjadi langkah strategis yang di ambil TPID Kita Bima. Adalah memberikan informasi pasar secara transparan kepada masyarakat. Termasuk harga barang, persediaan dan perkiraan tren harga.”
“Hal ini membantu konsumen dan pelaku usaha mengambil keputusan yang tepat,” jelas Rum.
TPID Kota Bima juga membangun kerjasama dengan pelaku usaha lokal. Untuk menciptakan iklim bisnis yang kondusif, memastikan praktik perdagangan yang fair. Dan mendorong produksi yang stabil.
Strategi lain yang tidak kalah penting di ambil oleh TPID Kota Bima. Adalah melakukan pengendalian stok barang esensial dan mengelola kebijakan impor antar daerah dengan cermat. Sekaligus juga mengantisipasi potensi kenaikan harga akibat ketersediaan yang terbatas.
Mohammad Rum juga menjelaskan, bahwa TPID Kota Bima menjalankan kebijakan pemerintah yang mendukung stabilisasi harga. Termasuk pengawasan terhadap praktik monopoli atau manipulasi harga dengan melibatkan berbagai komunitas. Dalam upaya pencegahan inflasi dengan mengadakan forum diskusi dan pertemuan untuk mendengar masukan. Serta memberikan pemahaman kepada masyarakat.
“Melalui kombinasi strategi ini, TPID Kota Bima berupaya mencapai stabilitas harga. Dan menekan laju inflasi guna memastikan keberlanjutan ekonomi yang sehat di daerah Kota Bima,” pungkas Abi Rum mengakhiri sesi paparan. (*)
