Klik9Nine

Khazanah Khatulistiwa

SURABAYA

Warga Blok A Rusunawa Gununganyar Sawah Terlibat Diskusi usai Kerja Bakti Bersihkan Tandon Air

KERJA BAKTI: Warga gotong-royong bersihkan endapan lumpur dari tandon air, Minggu (16/10/2022) pagi di Blok A Rusunawa Gununganyar Sawah, Surabaya. (K9/HARUN)

SURABAYA (Klik9.com) – Warga Blok A Rusunawa Gununganyar Sawah, Minggu (16/10/2022) melaksanakan kerja bakti membersihkan tandon air di rooftop (puncak gedung) rusunawa. Hal ini dilakukan karena sebagian warga mengalami gatal-gatal usai mandi.

Diduga sejak pembangunan hingga saat ini tandon air tidak pernah dibersihkan, sehingga kotoran/kerak air mengendap lama berubah jadi lumpur hitam pekat.

Proses pembersihan dilakukan secara manual dengan cara bergotong-royong. Alat yang digunakan pun ala kadarnya, seperti tangga kayu untuk menaiki tandon setinggi 2 meter, kemudian timba bekas cat yang diikat tali.

Baca Juga  Realisasi Anggaran Belanja Kota Mojokerto Tembus 91,83 Persen

Warga yang membersihkan ke dalam tandon lebih cepat terkuras tenaganya, karena pengap. Sehingga harus bergantian untuk mencegah sesak napas. Butuh sekitar 1,5 jam membersihkan 4 tandon kapasitas 5300 liter yang mengairi 100 unit/kamar setiap harinya tersebut.

Pada saat dilakukan pembersihan, penghuni sudah menampung air di bak-bak sejak semalam. Karena mulai subuh aliran air dimatikan sementara, dan menjelang Salat Zuhur penggunaan air sudah normal kembali.

Bagi penghuni yang berhalangan mengikuti kerja bakti, mereka inisiatif untuk memberikan jamuan berupa buah-buahan, kacang rebus, kopi dan gorengan. “Alhamdulillah, terima kasih kepada bapak-bapak khususnya warga blok A atas kekompakkannya. Semoga terus tambah kompak dan maju untuk blok A,” ujar Toha, koordinator kerja bakti.

Baca Juga  Wali Kota Eri Cahyadi Jenguk Korban Kecelakaan Wisata Kenjeran Park

Sambil menikmati jamuan usai kerja bakti, warga terlibat diskusi permasalahan yang ada di rusun, di antaranya mengeluhkan mahalnya token listrik tanpa subsidi. Selain itu, juga persoalan status MBR, pindah domisili hingga pembentukan RT.

“Dari kelurahan kemarin dilakukan pendataan pelatihan kerja, tapi saya khawatir nantinya hanya sebatas buat laporan, alias tidak ada kelanjutannya,” sahut Ponijan, warga lainnya yang berharap ada kepastian lapangan kerja usai pelatihan. (har)

Visited 12 times, 1 visit(s) today

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page