Klik9Nine

Khazanah Khatulistiwa

SURABAYA

TPQ Syekh Maulana Hapus Tradisi Kolonial pada Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

Klik9.com – Maulid Nabi merupakan peringatan salah satu hari besar umat Islam. Namun, hanya di Indonesia dilakukan dengan cara meriah, berupa membaca sholawat sembari diisi giat udik-udikan (berebut hadiah) sehingga hal ini menggerus hikmat, apalagi tak jarang juga disertai iringan tabuhan alat musik.

Kebiasaan berbeda bakal dihadirkan TPQ Syekh Maulana Malik Ibrahim dalam peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW, yakni menghapus tradisi peninggalan kolonial Belanda berupa udik-udikan selain resiko adanya insiden juga sebagai protokol kesehatan di tengah pandemi.

Baca Juga  Lepas Siswa Kelas 6, SD Al Muslim Jatim Ajak Sujud Syukur dan Bersih-bersih Alun-Alun Sidoarjo

Tradisi itu akan diubah dengan langsung menyiapkan bingkisan dengan isi makanan dan minuman ringan, aksesori dan uang saku bagi para santri maupun jamaah yang turut hadir di Musala Rusun Gunung Anyar, Surabaya, Sabtu malam (23/10/2021) besok.

“Membaca sholawat diiringi tabuhan alat musik terus menjadi polemik. Karena, hakikatnya memang tidak sopan, harapan akan hadirnya Rasulullah sebagai manusia paling mulia, lantas diiringi musik seolah menjadi hal yang tidak santun,” terang Harun pengasuh TPQ Syekh Maulana.

Tetapi, bagi mereka yang sudah nyaman dengan bacaan sholawat dengan iringan tabuhan alat musik bukan tanpa dasar. Sebab dikisahkan, saat Rasulullah beserta rombongan pulang dari kemenangan peperangan, mereka disambut oleh tabuhan ragam benda alat dapur oleh anak-anak kecil.

Baca Juga  Giat Yasin Tahlil Rutin Para Santri TPQ Syekh Maulana Malik Ibrahim Terjaga

Nah, pada saat salah satu sahabat menegur anak-anak tersebut, Rasulullah melarangnya sebagai wujud suka cita anak-anak yang belum akhil baligh,” tambah Harun.

Bagi Harun, tetap saja menjadi hal tak etis menyambut Rasulullah yang dimuliakan oleh Allah dengan tabuhan sehingga menghilangkan hikmat ibadahnya. “Kita bisa bayangkan, betapa murka, saat guru masuk kelas kita, dan murid-murid ramai tabuhan,” pungkas Harun.

Tak hanya itu, pihaknya juga membuka uluran tangan ringan daripada dermawan untuk lancar dan suksesnya acara ini, selain juga bisa digunakan untuk operasional kegiatan belajar mengajar membaca Alquran. (redaksi)

Visited 57 times, 1 visit(s) today

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page