Tak Dipungut Biaya, Santri TPQ Syech Maulana Malik Ibrahim Dapat Snack usai Mengaji

Klik Sembilan Peduli

SURABAYA (Klik9.com) – Suasana ceria tampak pada kegiatan belajar membaca Alquran (mengaji,red) di TPQ Syech Maulana Malik Ibrahim (SMMI), Rusun Gunung Anyar Sawah, Rabu (25/8/2021) usai Salat Maghrib di Jalan Wiguna Tengah 16, Gunung Anyar, Surabaya.

Raut berseri-seri terpancar dari wajah para santri dan santriwati karena selesai mengaji mereka diminta berkumpul untuk mendengarkan tausiyah (nasihat,red) Ustaz Harun yang dilanjutkan pembagian kue bolu dan minuman sari buah leci.

“Alhamdulillah, karena mereka masih kecil-kecil dan tinggal di lingkungan rusun, maka selalu saya ingatkan pentingnya menjaga kebersihan, serta hemat air saat wudhu dan selalu mendoakan orang tua,” terang Harun.

Baca Juga  Eri Cahyadi Ajak AHY beserta Teman-teman Sekelasnya Mlaku-mlaku Nang Tunjungan

Dalam mengajar, Harun menggunakan dua metode pembelajaran, menyesuaikan kemampuan anak-anak, yakni menggunakan iqra’ dan tilawah.

“Mereka ini sebelumnya sudah ikut TPQ, tapi karena relokasi rusun, sehingga tempat mereka belajar kejauhan, jadi saya lanjutkan apa yang mereka pelajari sebelumnya,” imbuhnya.

Untuk belajar membaca Alquran bersama Ustaz Harun sejauh dua pekan ini berjalan tidak memungut biaya. “Bukan soal pandemi, tapi memang sejak di rusun lama, sebelum pandemi, saya tidak adakan biaya, sebab ini perjuangan menanamkan nilai-nilai agama di tengah dahsyatnya globalisasi,” timpal Harun.

Pria yang berprofesi sebagai jurnalis ini mengaku, selama mengajar ngaji, ada saja rezeki yang diterima, sehingga sebagiannya didonasikan untuk kegiatan mengaji, di antaranya membuat nasi kotakan, atau sekedar kue dan minuman.

Baca Juga  Sambut Hari Pahlawan, AWS Baksos di Monumen Resolusi Jihad

“Selain sebagai jurnalis, saya juga punya usaha kuliner online berupa nasi bebek 8 ribuan. Syukur alhamdulillah, belakangan makin dikenal masyarakat, sehingga ada yang donasi Jumat Berkah maupun untuk konsumsi sendiri. Nah, itulah sebagian saya sisihkan buat para santri,” ucapnya.

Selain nasi bebek, dibantu istri yang jago memasak, juga membuat kue-kue pesanan seperti lemper, lumpia rebung, cireng ayam, pastel lumer, bahkan menu tumpeng, nasi kuning dan masakan nusantara lainnya. “Sebagian makanan inilah yang disalurkan, karena di rumah jual makanan ringan atau snack,” tuturnya.

Baca Juga  Cara Cerdas Wali Kota Eri Cahyadi Hadapi Ancaman Krisis Pangan Global

Namun, Harun mengakui bahwa apa yang dilakukannya juga berkat dukungan, sumbangsih para dermawan yang berasal dari kenalan, maupun rekan kerjanya selama menjalani profesi jurnalis.

“Apa yang saya lakukan, tak luput dari kepedulian orang lain, dari mereka yang memiliki kesadaran, kalau kita ini hidup bagaimana sebisa mungkin bermanfaat bagi sesama,” sambungnya.

Oleh karena itu, ia tak lupa selalu mengajak para santrinya untuk saling membantu dan mendoakan kepada sesamanya. “Kami bersyukur, terkadang kami dapat undangan mengaji di tempat lain, dan pulangnya anak-anak dapat santunan dan sembako,” pungkas pria yang juga aktif di dunia sepak bola ini. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Nanya?