SURABAYA, Klik9com – Bagi anda yang hobi berolah raga, konsumsi susu sapi perah akan menghilangkan rasa pegal sehabis aktivitas olah raga. Selain memenuhi asupan tulang, susu murni ini juga menjadi pelumas daripada persendian, sehingga tidak rentan cidera serta jauh dari pengeroposan tulang.

Dibanding susu kemasan, susu sapi perah ini tidak mengandung resiko karena tanpa pengawet. Namun, penggunaannya hanya bertahan kurang dari 24 jam, jika ditaruh lemari es. Oleh karena itu, lebih baik segera dikonsumsi sesudah berolah raga.

Seperti pengamatan Klik9com di salah satu sentra susu sapi perah yang ada di Kota Surabaya, yakni Jalan Raya Jemursari, setiap paginya, beberapa penjual dikerubuti para pembeli, mulai anak-anak hingga orang dewasa.

Nampak, Sabtu (10/7/2021) pagi itu, murid sekolah sepak bola diantar orang tuanya membeli susu. Tentu saja, ini penting juga bagi pertumbuhan anak tersebut agar tulang kuat dan tumbuh optimal.

Dalam kesempatan yang sama, reporter Harun Effendy juga membeli satu kantung susu sapi perah dengan harga murah sekali Rp12 ribu. Kenapa murah? Karena dengan porsi yang sama, apabila beli di tempat penjual STMJ, harganya bisa mencapai Rp27 ribu.

Kala itu, awak media Klik9com ini berburu susu selepas subuh. Tetapi, hanya satu saja yang siap, sedangkan penjual lainnya yang menggunakan kendaraan roda tiga masih menunggu kiriman susu dari sejumlah tempat. Informasi ini mengejutkan, sebab diketahui dulunya tempat ini pusat susu sapi perah.

“Sapi-sapi yang di Jemursari sudah dijual 2010 lalu. Jadi, yang dijual sekarang ini susu asal Wonoayu Sidoarjo dan Pacet Mojokerto. Saya tadi kehabisan di Wonoayu, jadi suami saya saat ini mengambil di Pacet,” terang salah satu penjual susu sapi perah.

Lokasi yang sudah terlanjur terkenal oleh susu sapi perah menjadi alasan bagi para penjual untuk tetap mangkal di lokasi Jalan Raya Jemursari meskipun susu yang dijual berasal dari daerah lain.

“Meski sebagai jurnalis, dengan basik olah raga sepak bola, saya rutin berolah raga lari. Bahkan pada hari tertentu, saya melakukan tes fisik mandiri untuk mengukur daya tahan (endurance). Barangkali saat liputan kita dalam situasi melelahkan menemukan narasumber,” ujar Harun.

Terutama usai olah raga berat, Harun merasakan khasiat meminum susu sapi perah, rasa pegal di badan seketika hilang. “Sekantong susu sapi perah mentah itu saya rebus dengan dua sendok makan gula pasir untuk menghilangkan bau amis, sehingga nikmat diminum,” imbuhnya.

Untuk itu, Harun menyarankan buat siapa saja yang ingin pola hidup sehat, lengkap asupan gizi dengan minum susu sapi perah terutama bagi yang kantong pas-pasan. “Di rumah saya stok susu tulang merek terkenal, tapi harga sangat mahal bagi kantong jurnalis. Makanya, di sela-sela itu, saya beli susu murni ini, selain lebih sehat juga murah meriah,” pungkasnya. (har)