Klik9Nine

Khazanah Khatulistiwa

BERITA

Terhalang PPKM, Hanya 12 Pemain Unika Bledug Ijo yang Hadir saat Berjibaku Lawan Dua Tim Rungkut FC

SURABAYA, Klik9com – Dua pekan lebih libur latihan sejak PPKM Mikro Darurat, Sabtu (3/7/2021) lalu, Unika Bledug Ijo kembali merumput dengan melakukan uji coba dijamu Rungkut FC di Lapangan Kedung Asem, Rungkut, Surabaya, Minggu (18/7) pagi.

Namun, skuat asuhan Oetoyo dan Romadon ini tak dapat turun dengan kekuatan penuh karena para pemainnya yang berasal dari luar kota gagal menemukan jalan tikus menuju lokasi. Pasalnya, sebagaimana diketahui bahwa jalan-jalan protokol Surabaya ditutup untuk pelaksanaan PPKM Mikro Darurat.

Praktis pemain yang berhasil hadir hanya 12 anak yang berasal dari Surabaya dan Sidoarjo, absen 13 pemain utama lainnya. Kedua belas pemain ini tak hanya harus menghadapi cuaca ekstrem tetapi juga menghadi dua tim yang berbeda, usia 13 tahun dan senior Rungkut FC.

Baca Juga  Pekalen Rafting Songa Probolinggo Adrenalin Jeram Bersambung

Saat melawan U-13 (2008), Unika unggul 2-0 lewat gol Achmad Raffi Syifaul Qulup dan Mohammad Rizky Hidayatullah. Sedangkan kala berhadapan dengan senior kalah 0-1 lewat gol berbau keberuntungan dari penyerang Suliwa.

Gol ‘aneh’ itu berawal dari bola liar yang berhasil dikuasai M Kahfirossi di sisi kanan. Namun, tiga pemain Rungkut terlanjur mengepung dirinya. Saat berusaha lepas dari kepungan, tak ada rekannya yang mendekat memberi bantuan.

De Rossi, biasa disapa, pun memutuskan membuang jauh bola, tapi sayang bolanya dapat diblok dan meluncur deras ke arah penjaga gawang Alfindo Dihan Kusuma. Bukannya memegang dengan tangan, Alfindo justru menendang sekeras-kerasnya bola. Sayangnya, bola membentur kepala Suliwa dan berbalik arah ke gawang Unika yang melompong.

Baca Juga  Kahfi de Rossi Cetak Satu Gol Pinalti saat Rungkut FC Ditahan 1-1 Idgen

“Saya tadi emosi karena melihat Rossi terjatuh saat berusaha menendang bola, sehingga bola ke arah saya, langsung saya tendang,” ujar Alfindo usai pertandingan.

Kekesalan Alfindo cukup beralasan, sebab rasa lelah anak-anak Unika tak hanya faktor kelelahan harus menghadapi dua tim sekaligus dalam waktu bersamaan, tapi juga karena cuaca dingin sehingga kadar oksigen di udara menipis, selain itu, kepemimpinan wasit yang berat sebelah.

“Anak-anak lama tidak latihan bersama karena libur PPKM Mikro Darurat, jadi sentuhan bolanya hilang. Selain itu, juga banyak yang tidak hadir. Saya berharap PPKM segera dihapus pemerintah agar kami bisa berlatih normal bagi pemain yang dari luar kota,” tutur Oetoyo, pelatih Unika Bledug Ijo. (har)

Visited 1 times, 1 visit(s) today

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page