[Iklan : RAJA SNACK & DAPUR CINTA]

Terduga Pelaku Aniaya 2 Petugas Satpol PP Terdeteksi, Wali Kota Eri: Lagi Dikejar Polisi

Satpol PP
SATPOL PP : Dua korban dugaan penganiayaan saat demonstrasi buruh di Surabaya, Kamis kemarin (30/11/2023). (KS/DISKOMINFO)

SURABAYA, KLIK9.COM – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memberikan atensi serius terhadap dugaan penganiayaan yang menimpa dua petugas Satpol PP.

Insiden ini terjadi ketika dua petugas berinisial AM dan TA, sedang melakukan pengawasan pedestrian di Jalan Ahmad Yani Surabaya, Kamis (30/11/2023) sore.

Wali Kota Eri Cahyadi menyatakan, pihaknya telah melaporkan insiden dugaan penganiayaan yang menimpa anggota Satpol PP ke Polrestabes Surabaya.

Ia pun meminta kepolisian untuk mengusut tuntas dan menangkap para pelaku.

“Laporan ke Polisi sudah dilaporkan. Dan saya juga menyampaikan ke Pak Kapolrestabes, saya memohon (dugaan penganiayaan petugas Satpol PP) ini menjadi atensi,” kata Wali Kota Eri, Jumat (1/12/2023) siang.

Wali Kota Eri menjelaskan bahwa dugaan penganiayaan itu terjadi ketika dua petugas Satpol PP Surabaya ingin membantu warga melintas.

Baca Juga  Wali Kota Eri Pastikan Vaksinasi Anak Usia 12-17 Tahun di Surabaya Mulai Besok

Pasalnya, saat itu, frontage road Ahmad Yani menuju arah masuk kota ditutup oleh aksi demonstrasi buruh.

“Pada waktu itu di belakang banyak masyarakat yang tidak bisa lewat, sehingga masyarakat melewati pedestrian. Sehingga Satpol PP kami meminta izin, membuka sebentar untuk (warga) bisa lewat, tapi ketika di buka itulah terjadi permasalahan ini,” jelas dia.

Karenanya, Wali Kota Eri menyayangkan insiden dugaan penganiayaan yang menimpa dua petugas Satpol PP Surabaya.

Padahal, kata dia, selama ini Kota Surabaya di bangun dengan guyub rukun dan gotong-royong.

“Ini (pelaku) lagi di kejar oleh Polisi, karena orangnya sudah ketahuan, wajahnya sudah ketahuan, dan saya sudah minta ke Pak Kapolrestabes ini menjadi atensi. Bagaimana caranya, pelaku harus di tangkap, karena ini (menjadi) preseden buruk untuk Kota Surabaya,” tegasnya. 

Baca Juga  Digulirkan Kembali, Unika Support Kontes Merpati Kupu-kupu 

Menurutnya, selama ini Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memberikan contoh guyub rukun dan gotong royong kepada warga.

Namun hal ini justru di cederai oleh insiden dugaan penganiayaan yang di lakukan oknum buruh saat menggelar unjuk rasa di Surabaya.

“Karena kami memberikan contoh kepada masyarakat yang baik, tiba-tiba ada seperti ini. Dan ini ternyata (terduga) pelaku juga dari luar Surabaya. Karena itu saya minta atensi di tangkap betul ini agar tidak terulang di Kota Surabaya,” pintanya.

Wali Kota Eri tidak mempersoalkan buruh menggelar aksi unjuk rasa di Surabaya. Namun aksi unjuk rasa itu silahkan di sampaikan dengan cara yang santun dan tidak mengganggu ketertiban dan kenyamanan masyarakat.

Baca Juga  Pemkot Surabaya Tutup Pendaftaran Penghuni Rusunawa

“Sebenarnya silahkan demo, tapi gunakan cara santun. Jangan bertindak seperti itu. Saya selalu mengajarkan Khoirunnas Anfauhum Linnas (Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia). Nah, ini saya minta kejar terus sampai (pelaku) tertangkap,” ujarnya.

Di tempat terpisah, Direktur Utama RSUD Soewandhie Surabaya dr Billy Daniel Messakh menyampaikan, bahwa dua petugas Satpol PP tersebut, masih menjalani perawatan di RSUD dr Soewandhie.

“Saat ini kita masih tangani kedua petugas Satpol PP. Rencananya hari ini keduanya pulang,” kata dr Billy.

Dari hasil pemeriksaan, dr Billy menyebut, korban berinisial TA mengalami patah pada tulang belikat sisi kanan.

Hal ini di duga karena korban di injak-injak oleh massa demonstran.

“Kalau yang satunya korban berinisial AM, kena tendang di dada dekat arah paru-paru. Itu mengalami memar ototnya sampai ke dalam,” pungkas dia. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Nanya?