
SURABAYA (KS) – Memulai latihan perdana pasca libur lebaran, SSB Klik PSG kedatangan siswa baru yang ikut latihan, Minggu (28/4/2024) pagi 07.00 – selesai WIB di Lapangan Poltekpel Gununganyar, Surabaya. Yakni, Rakha Aimansyah (16).
Dalam kesempatan itu, Rakha, sapaannya langsung mengenakan jersey baru warna abu-abu dengan nomor punggung 17.
Tampak, warga Pondok Wiguna, Gununganyar itu, cepat akrab dan membaur dengan teman-teman barunya di SSB yang berjuluk Lahar Oranye tersebut.
“Saya suka sepak bola. Nah, kebetulan saya lagi libur sebulan dari pondok pesantren di Malang. Jadi, bisa saya pakai kesempatan latihan, karena dekat rumah juga,” ujar siswa kelahiran September 2008 ini.
Pada saat sesi game, Rakha mendapat kepercayaan untuk bermain sebagai striker. Meski sempat kedodoran fisik, namun ia mampu mencetak gol untuk kepercayaan diri rekan setimnya yang mengenakan rompi ungu.
“Alhamdulillah, kami bisa memulai lagi latihan. Dan, dalam suasana Piala Asia U-23, banyak yang ingin ikut latihan bareng. Tetapi, yang serius siswa baru masih mas Rakha.”
“Harapan kami, semua siswa bisa kembali berlatih. Kalau ada kendala biaya, kami selalu open, kalau ada yang minta keringanan.”
“Jadi, kami kira semua ada solusinya. Yang penting bagaimana anak-anak kedepannya bisa berprestasi baik di olahraga maupun akademik,” terang Harun, selaku pembina SSB Klik PSG.
Ia menambahkan, bahwa dengan terus berkembangnya sepak bola nasional, butuh pembinaan dan fasilitas terarah. “Kami dilatih pelatih yang berpengalaman mencetak atlet, juga lapangan standar nasional. Jadi, sayang kalau tidak dimanfaatkan dengan baik khususnya bagi mereka yang punya ambisi menjadi atlet,” tukasnya.
Sambung eks wasit nasional ini, bahwasanya sepak bola memang olahraga sangat dicintai rakyat, tetapi ‘mahal’, apalagi yang lapangannya kayak SSB Klik PSG. Selain itu, juga butuh semangat berlatih yang konsisten.
“Insyaallah kami sebagai pengurus berupaya untuk tetap eksis, dan membantu sebisa mungkin biaya terjangkau, selama siswa tersebut punya niat, dan support wali murid. Ini bisa diukur dari prestasi, maupun kemajuan dia dari latihan satu ke latihan berikutnya. Kalau punya potensi, pasti kami dukung, lebih-lebih ekonominya kurang mampu, kami akan carikan solusi,” pungkasnya. (*)






















