
SURABAYA (KS) – Kali pertama portal berita online Klik9com mengirim delegasi wartawan untuk mengikuti Orientasi Kewartawanan dan Keanggotaan (OKK) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur (Jatim) ke-24 di Gedung PWI Jatim, Jl Taman Apsari, Surabaya, Selasa (17/6/2025) pagi.
Pada kegiatan OKK PWI Jatim angkatan ke-24 ini diikuti oleh 52 jurnalis dari sejumlah daerah di Jawa Timur selain Kota Surabaya. Di antaranya Sampang Madura, Gresik, Malang, Jombang, Jember, Kediri, Tulungagung, Ponorogo, Nganjuk, dan Madiun.
Sementara media Klik9com memberikan rekomendasi kepada kader jurnalis muda Muhammad Kahfirossi. Di kalangan bola, mereka akrab menyapa de Rossi.
Tampak de Rossi mengikuti paparan materi juga mengerjakan tugas jurnalistik. Baginya bukan hal baru. Karena pernah menerima pelatihan menulis berita hingga praktek liputan semasa magang di Klik9com.
“Alhamdulillah beberapa hari ini baru pulih dari flu. Dalam masa pemulihan dapat izin dari klub tidak ikut pertandingan hari ini (di Kompetisi Senior U-18,red). Akhirnya ikut OKK ini, kebetulan juga biasanya main bola bareng senior wartawan terutama pas ada lomba,” katanya.
Remaja yang lulus SMA negeri tahun ini di Rungkut, sekaligus keterima di kampus Unesa ini. Di dunia jurnalistik cukup tertarik terutama saat menulis berita hasil dia wawancara.
Bagi manajemen Klik9com, mengirim wakil mengikuti OKK adalah capaian spesial. Karena semakin melengkapi badan hukum perusahaan pers. Dengan wartawan yang mengikuti kegiatan resmi organisasi kewartawanan tertua di Indonesia itu.
“Di event-event lifestyle, Klik9com acap kali menerima undangan liputan. Berkat kepercayaan audiensi atau stakeholder, tentunya juga mengamati rating website saat Googling lumayan. Maka OKK ini makin meningkatkan kredibilitas kami, di samping menjadi anggota SMSI, kini kader muda wartawannya. Berkesempatan menjadi anggota PWI Jatim bahkan ikut UKW ke depannya,” beber Harun selaku penanggung jawab media.
Di bagian lain, Plt Ketua PWI Jatim, Machmud Suhermono mengungkapkan, bahwa OKK ini gratis. Karena berkat bekerja sama dengan Dinas Kominfo Jatim.
“OKK penting karena media saat ini masuk dalam ketidakpastian. Era digital yang makin hari makin menggurita. Jungkir balik wartawan dan perusahaan media di tengah media sosial,” ungkapnya.
Oleh karena itu, sambungnya, media diharapkan sebagai yang terdepan untuk cek dan ricek setiap fakta, kejadian. Sehingga tidak digoreng oleh pihak-pihak lain di media sosial.
“Karena setiap hari dibanjiri (informasi) berdasarkan kepentingan masing-masing, bisa politik, kekuasaan dan sebagainya,” timpalnya.
Dalam kesempatan itu, Kabid Informasi Publik Putut Darmawan mewakili Kadis Kominfo Jatim, Sherlita Ratna Dewi Agustin menyampaikan apresiasi kepada PWI Jatim. “Karena kolaborasi, hari ini bisa melaksanakan OKK,” ujarnya.
Kominfo tetap eksis berhubungan dengan wartawan. Supaya hari ini ruang-ruang digital menjadi positif, menghindari hoaks, ujaran kebencian dan sebagainya.
Pada acara yang mengusung tema “Cerdas Digital, Dinamika Media di Era Digital.” Lewat video kepala kominfo menyebutkan, bahwa 76 persen masyarakat Indonesia memanfaatkan internet untuk mencari informasi. Tetapi sayang, banyak informasi hoaks. Makanya kominfo berupaya menciptakan cakap digital.
Selain Machmud, sebagai narasumber, yakni Wahyu Anggana, juga Joko Tetuko. Wahyu produser digital KompasTV Jatim, dalam paparannya menyoroti perubahan tren konsumsi berita. “Anak muda lebih menyukai video pendek berdurasi 15 hingga 60 detik dengan narasi visual yang kuat. Storytelling visual dan keotentikan konten kini jadi kunci,” jelasnya.
Kemudian Machmud Suhermono, menekankan bahwa transformasi digital harus dibarengi dengan peningkatan pemahaman terhadap etika jurnalistik, terutama dalam pemberitaan yang melibatkan anak.
“Jurnalis harus memahami batas hukum yang melindungi identitas anak dalam berita. Ini bukan sekadar etika, tapi kewajiban hukum. Pelanggaran bisa dikenai sanksi hingga 5 tahun penjara dan denda Rp500 juta,” tegasnya, merujuk pada Pasal 19 UU SPPA Nomor 11 Tahun 2012.
Sedangkan, Joko Tetuko Abdul Latief, yang juga Ketua Dewan Kehormatan PWI Jatim. Ia membawakan materi mengenai Kode Etik Jurnalistik, serta Machmud Suhermono sendiri yang mengulas Peraturan Dasar Rumah Tangga PWI dan UU Pers. (har)






















