
SURABAYA (Klik9com) – Tak biasanya areal Tempat Pemakaman Umum (TPU) Keputih Sukolilo Surabaya, Sabtu lusa (14/10/2023) kemarin, ramai oleh banyaknya orang yang hadir.
Ya, pagi itu berlangsung penggalian makam alm Tjuk Kasturi Sukiadi, tokoh gerakan nasional, guru bangsa yang wafat. Karena Covid-19 pada 16 Januari 2021 lalu.
Penggalian makam yang dilanjutkan dengan pengkafanan kembali jenazah berlangsung haru dan khidmat di hadapan seluruh keluarga, kolega dan kerabat. Serta murid dan teman-teman seperjuangan Pak Tjuk.
Usai memasukkan ke dalam peti, kemudian jenazah menggunakan ambulance berangkat menuju Banjarsari. Tepatnya ke kompleks pemakaman Keluarga Haribowo di Dusun Pakel, Desa Banjarsari, Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar.
Siang hari, rombongan beserta peti jenazah tiba di lokasi untuk melakukan prosesi pemakaman. Yang disaksikan oleh Indijadi Sukiadi (istri) dan ketiga putra-putri almarhum (Dede, Fitra dan Fitri).
Pemindahan makam ini sesuai dengan keinginan beliau serta pihak keluarga. Yang menginginkan agar saat wafat bisa di makamkan di pemakaman keluarga. Dan pada hari ini dapat terkabul.
Idea Karna Widjaja, putra kandung Pak Tjuk menyatakan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan pemindahan makam Pak Tjuk dari Keputih ke makam keluarga di Blitar.
“Alhamdulillah, proses pemindahan makam Pak Tjuk berjalan sukses dan lancar. Kami lega bisa memakamkan Pak Tjuk ke kompleks makam keluarga.”
“Setelah sebelumnya harus di makamkan di TPU Keputih karena pandemi Covid-19 saat itu. Atas nama keluarga kami menyampaikan terima kasih dan mohon doanya untuk almarhum,” pungkas Dede, panggilan akrab anak laki-laki Tjuk Sukiadi.
Malam harinya, melaksanakan tahlilan dan pembacaan Yasin oleh pihak keluarga bersama warga sekitar. Serta santri Banjarsari guna mengenang dan mendoakan almarhum.
H Tjuk Kasturi Sukiadi bin Kasturi Hadiwinoto lahir di Malang pada 23 Mei 1945. Merupakan Doktor Ilmu Ekonomi Universitas Airlangga.
Pak Tjuk tak henti berpikir, juga bergerak memberi keteladanan bagaimana berbagi dan bermanfaat untuk orang lain.
Kesehariannya banyak terisi dengan aktivitas diskusi serta menggagas berbagai kegiatan dan mewujudkannya dalam aksi nyata. Semasa hidupnya Pak Tjuk adalah dosen yang inspiratif.
Ia sering mengkritisi kebijakan pembangunan yang tidak berpihak kepada rakyat. Kiprahnya tidak saja dalam skala lokal atau nasional, bahkan kelas internasional.
Banyak orang, berbagai institusi dan lembaga memberikan pengakuan atas peran, serta kontribusi Pak Tjuk terhadap peradaban.
Banyak julukan yang di berikan kepada sosok Tjuk Kasturi Sukiadi. Yakni seorang nasionalis, pancasilais, dan soekarnois, relawan nasionalis yang religius, singa nasionalis, tokoh nasional dan guru bangsa.
Sudah selayaknya Tjuk Kasturi Sukiadi mendapatkan penghormatan, yang layak oleh bangsa dan negara ini. (*/red)