
SIDOARJO (Klik9com) – Masalah sampah di Desa Kendalpecabean, yang masuk dalam wilayah Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo, menjadi kurang bersih.
Namun, kehadiran mahasiswa Universitas 17 Agustus Surabaya (Untag) membuat problem itu mempunyai solusi. Oleh mereka, sampah itu diolah menjadi barang-barang yang berguna.
‘’Kami mengolahnya menjadi paving, ecobrick, lampion, dan mainan ular tangga,’’ kata Aditya Pratama, salah satu mahasiswa Untag yang menjalani KKN di Desa Kendalpecabean.
Aditya bersama teman-temannya Iva Aulia Fajrin (akuntansi), Bagus Prasetyo (psikologi), Dhanar Nur Wahyu (administrasi negara), Nadya Putri( (administrasi niaga), Sita Arum (sastra Inggris), Dwi Meilana (teknik sipil).
Pembuatan paving, terang Adit, dibuat dari sampah plastik dicampur dengan oli bekas. Kedua benda itu dipanaskan dan lelehannya kemudian dicampur dengan pasir.
‘’Kemudian kami masukan ke cetakannya. Ukuran cetakannya sesuai ukuran paving dengan ukuran panjang 20 sentimeter, lebar 10 sentimeter dan tinggi lima sentimeter,’’ jelas Aditya, mahasiswa semester VI teknik sipil itu.
Paving itu sudah jadi dan sudah dipasang untuk sekat taman. Karena masih percobaan, ungkap Aditya, hasilnya masih kurang maksimal.
‘’Kami akan menyempurnakan agar bisa menjadi lebih baik,’’ ujar dia.
Saat diuji coba, paving tersebut kuat untuk diinjak. Layaknya paving bikinan pabrik.
Dukungan pun diberikan dari Pemerintah Desa Kendalpecabean. Penanggungjawab Kepala Desa Erna Sukowati mengapresiasi langkah para mahasiswa itu.
‘’Bu Kades ingin paving itu diproduksi massal,’’ jelas Aditya.
Aditya sendiri menjalani KKN di Desa Kendalpecabean bersama beberapa rekannya. Selain dia, ada juga Dwi Meliana Putra.
Di desa tersebut ada 35 mahasiswa yang terbagi menjadi 5 kelompok. Dengan tiap kelompok terdiri tujuh orang dengan topik kegiatan berbeda-beda.
Kampus di Semolowaru itu sendiri di tahun ini memberangkatkan 350 mahasiswa non-reguler menjalani KKN di wilayah Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo. (*)






















