SURABAYA (Klik9com) – Unika Bajul Ijo U-17 harus menerima kekalahan 1-3 (0-2) dari Elfaza, Minggu (11/6/2023) pagi di Lap Poltekpel Gununganyar, Surabaya. Pemain pas-pasan menyebabkan Bajul Ijo tampil kurang optimal.

“Iya, anak-anak sebagian ikut seleksi Garuda Select di Gresik, juga sebagian tampil di Liga Persebaya. Kebetulan benturan jadwal. Sehingga yang hadir hanya 11 pemain, tanpa kiper,” ujar Totok Risantono, Pelatih Kepala Unika Bajul Ijo.

Kendati demikian, Manajer tim Tatag Triwibowo yang ikut menyaksikan jalannya pertandingan secara langsung, terlihat cukup senang, meski kalah jumlah dan umur pemain, tetap memberikan perlawanan.

“Kalau bisa Minggu depan, diadakan seleksi untuk menambah pemain. Dan hari Minggu berikutnya sparing lawan tim-nya Uston Nawawi di Sidoarjo lah,” terang Pembina Karate FORKI Kota Surabaya ini.

Setelah seleksi, latihan dua kali, minimal. “Tolong dipastikan jadwal kompetisi. Jangan sampai kayak tahun kemarin. Sudah capek gak ada kompetisi,” tuturnya.

Di hadapan para pemain, Direktur Auto Unika Mekanik ini menegaskan, bahwa Piala Soeratin adalah kompetisi legendaris usia remaja. “Sebelum profesional (Liga-1), penampilan di Soeratin ini jadi referensi, juga japres. Ingat Soeratin ini kompetisi nasional,” terang Tatag.

Menyaksikan penampilan anak didik Totok dan Oetoyo, bahkan kolektor Mercy Tiger ini sangat senang. “Mereka belum pernah latihan bareng sudah bagus, sudah bisa melawan tim lebih senior. Saya harap segera menggelar seleksi, dan latihan ditambah,” imbuhnya.

Sementara itu, jalannya pertandingan 10 menit awal, Bajul Ijo memiliki satu peluang yang membentur mistar. Dan dua peluang emas lainnya masih lemah.

Celah muncul setelah Nata, pemain asal PS Pelabuhan III terpaksa ditarik keluar usai benturan kepala. Pemain lain, Topan, juga mengalami masalah. Sehingga Bajul Ijo hanya bermain 10 orang, ditambah kiper pinjaman dari Elfaza.

Berikutnya, dua gol Elfaza terjadi relatif singkat. Yang pertama, memanfaatkan salah passing pemain baru masuk, Ramdan, ini berhasil diserobot Salman, yang lari sangat cepat, 0-1.

Semenit berselang, Galang memanfaatkan bola mati berhasil menyundul bola, 0-2. Terlihat, pemain bertahan Bajul Ijo tidak siap, kehilangan konsentrasi sejak kecolongan gol pertama.

Memasuki babak kedua, Bajul Ijo hanya memainkan sembilan pemain. Karena Nata dan Nizar cidera. Namun demikian masih bisa melakukan sesekali serangan balik.

Asa Bajul Ijo sempat naik. Ini disebabkan Kahfi de Rossi berhasil mencetak gol balasan lewat sepak pojok. Tendangan kerasnya langsung meluncur ke gawang meski sempat diblok kiper Elfaza, 1-2.

Kali ini, de Rossi giliran harus keluar sejenak. Setelah kakinya kena hantaman dan mengalami kram.

Semangat juang Bajul Ijo kembali terusik, oleh gol pemain Elfaza, Dewa, yang memanfaatkan bola pantul dari tangkisan kiper, 1-3.

Wasit terpaksa menghentikan permainan menit 70 sebelum genap menit 80 babak kedua usai. Pasalnya, Bajul Ijo kembali kehilangan pemainnya, Ronald yang mengalami kelelahan fisik.

Sementara itu, seleksi pemain tahun 2006/2007 mulai pukul 08.00 hari Minggu (18/6) pagi mendatang. Pemain disertai surat rekomendasi dari klub asal. (har)