Klik9Nine

Khazanah Khatulistiwa

BERITA

Farmasi Unair Ajari Tani Wanita Bantul Buat Lilin Aromaterapi

Farmasi Unair
FARMASI UNAIR: Prof Sukardiman edukasi kelompok tani wanita di Desa Dlingo Bantul Yogyakarta, Sabtu (19/8/2023) di kantor desa setempat. (K9/UNAIR)

BANTUL YOGYAKARTA, Klik9.com – Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya memberikan edukasi pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA), Sabtu (19/8/2023) di kantor Desa Dlingo Kecamatan Dlingo.

Judul kegiatan “Pemanfaatan tanaman Toga bagi Kelompok Tani Wanita Desa Dlingo Kecamatan Dlingo Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta”. Ini juga dalam rangka Dies Natalis Farmasi Unair.

Sasaran edukasi adalah Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Wanita Ngudi Makmur Desa Dlingo. Mereka mendapatkan pembekalan pemanfaatan toga yang tumbuh baik di desa ini untuk bahan baku obat tradisional.

Pelatihan meliputi cara pengolahan, penyulingan minyak atsiri dan pembuatan lilin aromaterapi.

Kegiatan tim Pengabdian kepada Masyarakat Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (PKM Farmasi Unair) diketuai oleh Prof Dr apt Sukardiman MS.

Baca Juga  Di Pengukuhan KORPRI Kota Surabaya, Wali Kota Eri Ingatkan Jaga Netralitas ASN Jelang Pemilu 2024

“Sasarannya adalah bagaimana memberdayakan kelompok tani wanita, mengedukasi pemanfaatan toga dari tanaman yang banyak tumbuh di Desa Dlingo,” tutur Ketua tim PKM Prof Dr apt Sukardiman MS, Minggu (20/8).

Anggota tim PKM sendiri terdiri dari sejumlah dosen dan dibantu oleh mahasiswa S2, juga S3.

Sementara itu, pemilihan Dlingo, karena desa ini terletak di dataran tinggi dan terpencil perbatasan Gunung Kidul. Namun, ternyata sudah ada gapoktan nya.

Kelompok tani wanita di desa ini diketuai oleh Muhammad Samsul Malik, yang juga Carik Desa Dlingo. Sedangkan, di sini cukup banyak tanaman toga yang belum termanfaatkan. 

“Jadi gagasannya, bagaimana meningkatkan potensi banyaknya tumbuhan di daerah ini, bisa dikembangkan menjadi bahan-bahan obat tradisional yang bermanfaat dengan nilai jual yang lebih baik,” terang Prof Sukardiman.

Salah satunya, masih profesor, dalam bentuk pengolahan pasca panen, dibuat dalam bentuk rimpang kering. Apakah dalam bentuk jahe, kencur, delingo dan bengle maupun sereh yang punya nilai jual cukup tinggi.

Baca Juga  Menang lagi, Unika Bledug Ijo U-15 Tatap Pra Musim Internal Persebaya

“Dan yang kedua, dalam bentuk minyak atsirinya. Jadi dilakukan pengolahan lanjutan, dari bahan-bahan yang sudah dibikin, salah satunya minyak sereh. Nantinya bisa dikembangkan dalam bentuk lilin aromaterapi,” urainya.

Edukasi diikuti 26 peserta dari unsur kelurahan, perangkat desa, dan juga yang paling utama adalah dari gapoktan wanita Desa Dlingo.

Edukasi dilakukan dengan cara presentasi materi. Namun sebelumnya, terlebih dahulu dilakukan pre test kepada seluruh peserta.

“Menyampaikan materi secara teoritis apa itu obat tradisional, persyaratannya apa, cara konsumsinya bagaimana, cara mengolahnya seperti apa. Kalau bahan-bahannya dari tanaman, dan pasca panennya.”

“Prosesnya mulai dari perajangan, pengeringan, kemasan. Dan juga bisa diproduksi atau dijual,” jabarnya.

Baca Juga  RM Margono Djojohadikoesoemo Diusulkan Pahlawan Nasional

Berikutnya, juga disampaikan cara membuat lilin aromaterapi, dengan bahan baku minyak sereh, atau langsung menggunakan bahan kering dari rimpang-rimpang yang ada.

“Karena di sini namanya Desa Dlingo, tentunya memiliki tanaman potensial yang zaman dulu digunakan untuk menenangkan anak kecil saat rewel dan sebagainya. Karena punya efek aromaterapi berkat kandungan minyak atsirinya,” ungkap penghobi motor klasik ini.

Pelatihan yang terakhir, praktek pembuatan lilin aromaterapi, dengan bahan minyak atsiri dan simplisa kering bengle dan delingo yang dibimbing oleh mahasiswa S2 maupun S3.

Adapun anggota tim PKM yang bertugas bersama Prof Sukardiman, yakni Prof Dr apt Sudjarwo MS, Prof Dr apt Bambang Tri Purwanto MS, Prof Dr apt Tristiana Erawati Munandar MSi.

Kemudian, apt Drs Hadi Poerwono MSc PhD, Dr apt Idha Kusumawati SSi MSi, apt Helmy Yusuf SSi MSc PhD, apt Rosita Handayani SFarm MSi, dan Sujarwo. (har)

Visited 8 times, 1 visit(s) today

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page