
SURABAYA, Klik9.com – Melatih dan memberikan bekal pengetahuan pembuatan terarium pada masa pembelajaran luring sangat diperlukan bagi guru dan peserta didik disabilitas.
Salah satu upaya membekali vokasi dan kemandirian peserta didik disabilitas tunagrahita, Program Studi Pendidikan Luar Biasa (PLB) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Unesa melalui skema kompetitif LPPM menggelar pelatihan pembekalan pengetahuan dan praktek pembuatan terarium.
Kegiatan tersebut, diikuti sebanyak 11 guru dan 10 peserta didik disabilitas tunagrahita dari SLB Putra Mandiri Surabaya pada 21 – 30 September dan 25 November 2022 lalu.
Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) itu, diawali dengan merancang dan memesan bunga sebagai bahan baku utama pembuatan terarium pada pedagang bunga di sekitar jalan Ketintang Baru Selatan.
Kemudian, arang aktif atau seresah bakar untuk menghindarkan tumbuhnya jamur, yang dibagikan pada saat pelaksanaan pelatihan.
Pemberian materi dilakukan secara interaktif. Dimulai dari berkenalan dengan lingkungan, sumber daya alam (SDA), ekosistem dan terarium.
Kegiatan PKM dibuka oleh Ketua Jurusan PLB FIP UNESA, dengan narasumber (1) Dokter Febrita Ardianingsih MSi, (2) Diah Anggraeny SPd MPd, (3) Devina Rahmadiani Kamaruddin Nur SPd MPd, dan (4) Danis Ade Dwirisnanda SPd MHum.
Semua peserta tampak antusias memperhatikan narasumber mengaplikasikan metode melalui curah pendapat, disertai dengan praktik menggunakan media konkret dan inovatif.
Praktek pembuatan terarium dilakukan terbuka dengan memanfaatkan botol plastik bekas. Ini bagian dari materi kegiatan tersebut, untuk membangun kepedulian lingkungan.
Kebiasaan memanfaatkan kembali bahan bekas ini diharapkan juga diterapkan di rumah untuk membangun karakter peserta didik tunagrahita.
Sementara itu, Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Unesa, Dr Moch Nursalim MSi mengungkapkan, dukungannya pada kegiatan pelatihan yang diselenggarakan untuk mengantisipasi penguatan profil pelajar Pancasila terkait dengan kemandirian peserta didik tunagrahita.
“Sangat diperlukan pemahaman guru dan peserta didik disabilitas terkait dengan pentingnya bekal vokasi untuk membangun kemandirian peserta didik tunagrahita,” tuturnya.
Demikian juga Kepala SLB Putra Mandiri Surabaya, Dyajeng Ayu Mega Puspita SSTKeb SPd, sangat men-support terutama terkait dengan penerapan kurikulum merdeka dengan memberikan ruang, dukungan, dan sarana berlatih.
Sehingga, kegiatan tersebut, dapat dilaksanakan dengan baik, termasuk kesediaan untuk menjalin kerja sama dengan prodi PLB.
Pelatihan ini merupakan bagian kegiatan PKM sebagai salah satu pilar Tri Dharma Perguruan Tinggi yang diketuai oleh Dr Asri Wijiastuti MPd, dengan anggota Prof Dr Siti Masitoh MPd, dan dr Febrita Ardianingsih MSi.
Kegiatan ini juga didukung oleh pendamping lapangan, antara lain Diah Anggraeny SPd MPd, Devina Rahmadiani Kamaruddin Nur SPd MPd, Danis Ade Dwirisnanda SPd MHum, serta mahasiswa angkatan 2020, Faizzur Rahmatin dan Zalzabila Putri. (*)