Klik9.com, SIDOARJO – Prestasi olahraga bukan hanya tentang kekuatan fisik tetapi juga mental, Jumat (15/9/2023).
Atlet paralimpik dari National Paralympic Committee of Indonesia (NPCI) Sidoarjo telah menerima bantuan yang sangat dibutuhkan berupa pelatihan mental untuk mengatasi kecemasan, yang dipimpin oleh seorang dosen dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
Atlet paralimpik tersebut telah menunjukkan prestasi luar biasa dalam beberapa tahun terakhir. Tetapi di balik sukses tersebut, mereka juga menghadapi tekanan mental yang signifikan.
Untuk membantu mereka mengatasi kecemasan dan meningkatkan kinerja mereka. Maka NPCI Sidoarjo bekerja sama dengan Unesa menyelenggarakan pelatihan mental khusus.
Dosen Unesa yang terlibat dalam pelatihan, yakni Onny Fransinata Anggara MPsi, seorang psikolog berpengalaman dengan tema yang dibawakan.
Dengan pendekatan yang berfokus pada keseimbangan antara pikiran dan tubuh.
Onny bertujuan untuk membantu atlet mengembangkan ketahanan mental yang di perlukan untuk bersaing di level tertinggi.
Proses pelatihan mental ini mencakup sejumlah komponen kunci, termasuk:
- Pengelolaan Stres
membantu atlet mengidentifikasi sumber stres dalam persiapan mereka dan memberikan strategi untuk mengatasi stres tersebut. Ini mencakup teknik relaksasi, meditasi, dan pernapasan yang membantu mengurangi kecemasan.
- Pembangunan Fokus
Salah satu aspek penting dalam olahraga adalah fokus yang kuat. Atlet dilatih untuk memusatkan perhatian pada tujuan mereka dan menghindari distraksi yang tidak perlu.
- Manajemen Harapan
Bekerja dengan atlet untuk mengelola harapan mereka dan memahami bahwa kekalahan adalah bagian dari proses belajar. Ini membantu mengurangi tekanan yang tidak perlu.
- Penguatan Keyakinan Diri
Penting bagi atlet untuk memiliki keyakinan diri yang kuat. Pelatihan ini mencakup teknik untuk membangun keyakinan diri dan mengatasi keraguan diri.
- Pendekatan Tim
Mengintegrasikan pendekatan tim dalam pelatihan ini. Atlet di ajarkan untuk mendukung satu sama lain, membangun solidaritas, dan bekerja sama sebagai tim.
Hasil dari pelatihan ini sudah mulai terlihat. Atlet-atlet NPCI Sidoarjo melaporkan peningkatan dalam kepercayaan diri dan kemampuan mereka untuk mengatasi tekanan dalam kompetisi.
Mereka juga merasa lebih siap secara mental untuk menghadapi Paralimpiade mendatang.
Pak Teguh, seorang atlet NPCI Sidoarjo yang berkompetisi dalam lomba bola mengatakan, bahwa pelatihan mental ini benar-benar telah mengubah cara saya mendekati persiapan dan kompetisi.
“Saya merasa lebih tenang dan percaya diri, dan saya tahu ini akan membantu saya meraih hasil terbaik,” katanya.
Kerja sama tersebut adalah contoh nyata bagaimana dunia akademik dapat berkontribusi pada pengembangan atlet berprestasi.
Pelatihan mental ini tidak hanya membantu atlet dalam konteks olahraga, tetapi juga membekali mereka dengan keterampilan yang dapat di terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan dukungan dari Onny Fransinata beserta dengan tim, NPCI Sidoarjo bertekad untuk meraih prestasi yang lebih gemilang dalam kompetisi Paralimpiade mendatang.
Di harapkan bahwa pelatihan mental ini akan menjadi landasan untuk kesuksesan mereka di masa depan, baik di dunia olahraga maupun di luar lapangan. (*/har)