Klik9Nine

Khazanah Khatulistiwa

BERITA JATIM SOSIAL

Kota Mojokerto Raih Predikat Terbaik Tangani Stunting se-Jatim

PRESTASI: Wali Kota Ika Puspitasari menerima penghargaan terbaik se-Jawa Timur dalam penanganan stunting. (K9/*Humas)

KOTA MOJOKERTO, Klik9.com – Sinergi dan Kolaborasi yang dilakukan oleh Pemkot Mojokerto dalam penanganan stunting menorehkan prestasi membanggakan. Hal tersebut dibuktikan dengan diraihnya predikat terbaik pertama Penilaian Kinerja Pelaksanaan Aksi Konvergensi Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting (PPPS) tingkat kabupaten/kota se-Provinsi Jawa Timur.

Penghargaan tersebut diterima oleh Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari dalam peringatan Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) ke-32 Tahun 2025 yang digelar di Dyandra Convention Center, Surabaya pada Selasa (1/7/2025).

Berdasarkan penilaian oleh tim panelis, Kota Mojokerto berhasil meraih total nilai sebesar 132, yang mengungguli kabupaten/kota lainnya termasuk Kediri dan Surabaya yang mendapatkan predikat kedua dan ketiga.

Baca Juga  Mudik Gratis 2024 Gresik, Catat Tanggal dan Syaratnya

Wali Kota Ika Puspitasari, menyampaikan apresiasi atas kerja keras seluruh jajaran pemkot serta kolaborasi lintas sektor yang telah berkontribusi dalam upaya Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting di Kota Mojokerto.

“Penghargaan ini bukan hanya kebanggaan, tetapi juga menjadi penguat bahwa kerja keras bersama dalam mencegah dan menurunkan stunting harus terus kita lanjutkan dengan komitmen yang lebih kuat,” kata Ning Ita, sapaan akrab wali kota.

Ning Ita menambahkan penanganan stunting merupakan salah satu program prioritas pemerintah kota yang dilakukan dengan program keroyokan atau lintas sektor. Tidak hanya menangani balita yang stunting maupun wasting dengan memberikan bantuan permakanan tetapi memberikan edukasi bagi orang tua, ibu hamil hingga para calon pengantin.

Baca Juga  Pj Gubernur Jatim Motivasi Atlet Jelang PON XXI Aceh-Sumut 2024

Dengan diraihnya penghargaan ini, Ning Ita berharap sinergi yang telah terjalin bisa terus dikuatkan, sehingga dapat menjadi daerah yang zero stunting. “Secara graduatif prevalensi stunting di Kota Mojokerto sudah turun dan saat ini sudah ada dua kelurahan di Kota Mojokerto yang zero stunting, yaitu Kelurahan Purwotengah dan Kelurahan Meri,” terangnya.

Dalam Penilaian Kinerja Pelaksanaan Aksi Konvergensi Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting (PPPS) ada dua tahapan yang telah dilalui oleh Kota Mojokerto yaitu review dokumen pendukung yang menjadi tahap pertama serta presentasi secara langsung atas dokumen pendukung.

Baca Juga  FIFA Matchday Versus Palestina di Surabaya, Erick Thohir Minta Timnas Raih Poin

Penilaian Kinerja Pelaksanaan Aksi Konvergensi Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting (PPPS) terdapat 8 aksi konvergensi yang meliputi analisa situasi, rencana kegiatan, rembuk stunting, regulasi percepatan penurunan stunting, pembinaan pelaku dan pemerintah desa/kelurahan, sistem
manajemen data, pengukuran dan publikasi stunting serta reviu kinerja tahunan.

Untuk diketahui prevalensi stunting Kota Mojokerto berdasarkan data EPPBGM adalah per Mei 2025 adalah 1,42 atau 82 kasus. (*/Humas)

Visited 9 times, 1 visit(s) today

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page