
SURABAYA (K9) – Bajul Ijo U-17 kalah tipis 0-1 (0-0) saat melawat ke kandang EPA U-16 Bhayangkara FC Liga-1, Jumat (4/8/2023) pagi di stadion Polda Jatim Surabaya.
Bermain sengit 2×40 menit, Bajul Ijo U-17 mendapatkan tekanan di sepanjang babak pertama.
Hal itu, karena tuan rumah bermain dengan skema yang solid. Sementara Bajul Ijo yang mendapat support Auto Unika Mekanik ini masih diperkuat sejumlah pemain seleksi.
Apalagi, perubahan jadwal sore ke pagi, juga membuat banyak pemain tidak mendapatkan izin sekolah karena ujian.
Praktis, hanya 18 pemain hadir. Terdiri dari sejumlah pemain baru bergabung. Serta sebagian besar pemain seleksi. Sisanya pemain kunci kurang dari lima jari.
Di antaranya Captain Rossi (CR6), Dio Lestari, Ronald, serta kiper Abimanyu.
Namun demikian Bhayangkara sempat frustrasi kesulitan menusuk ke jantung pertahanan Bajul Ijo hingga menit 75.
Bahkan di babak kedua, tampak kehabisan bensin. Sehingga berbalik Bajul Ijo menguasai permainan dan mendapatkan peluang emas.
The Young Guardian sempat mendapat peluang gol yang membentur mistar gawang. Ini tendangan dari luar kotak penalti.
Di babak kedua ini Bhayangkara mulai bermain keras. Selain itu terpantau tindakan provokatif. Untungnya Bajul Ijo tidak terpancing.
Salah satunya sikutan ke CR6 sesaat sebelum terjadi sepak pojok. Kemudian dorongan ke kiper Abimanyu hingga terbentur tiang.
Dua pemain Bajul Ijo, Sukro dan Nata tak bisa melanjutkan permainan karena cidera. Merujuk pertandingan berlangsung dalam tempo dan tensi tinggi.
Sementara itu, tercatat ada dua insiden di kotak penalti Bhayangkara yang oleh wasit tidak dianggap pelanggaran.
Tak hanya itu, peluang emas juga didapatkan Bajul Ijo lewat kaki Yoshua yang tinggal berhadapan dengan kiper. Dan satu lagi tendangan Ronald yang masih lemah.
Secara statistik tuan rumah Bhayangkara unggul 60:40. Menunjukkan betapa kompaknya mereka. Namun sempat kedodoran terutama tim kedua yang bermain di babak kedua.
Bajul Ijo akhirnya tak berdaya setelah keluarnya CR6 dan sejumlah pemain yang bermain apik, seperti Dio Lestari, dan Akbar.
Berawal dari tendangan kiper jauh ke sayap kanan. Bola gagal terantisipasi Riki, yang sebenarnya dua babak bermain bagus di posisi bek kiri.
Sedangkan kiper pengganti Reyhan terlihat ragu-ragu antara maju dan tidaknya menjemput bola. Situasi ini dimanfaatkan penyerang sayap tuan rumah yang punya kecepatan, dan mudah saja mencetak gol.
“Lawan tim TC, latihannya intensif. Kalau kita ini pertandingan hari aktif sekolah kepagian, jadi anak-anak banyak sekolah. Pelatih dan pemain belum sarapan,” kelakar Totok Risantono Pelatih Bajul Ijo U-17.
Kendati demikian, legenda Persebaya ini berterima kasih.
“Pertandingan bagus, anak-anak juga main ngeyel, ngotot. Sayang tidak komplit. Stoper gak ada, gelandang juga. Nanti jadwalkan lagi sparing. Terima kasih,” tuturnya.
Sementara itu, Asisten Pelatih Oetoyo meminta para pemain lebih rajin hadir latihan. Karena bisa dicoret. “Nanti siapa yang terbaik kita ikutkan kompetisi Soeratin U-17 Jatim.
Ia menambahkan, kalau masih menunggu hasil seleksi Persebaya. “Nanti, siapa nama yang tidak masuk, akan kita ikutkan di sini, seleksi, yang terbaik yang kita daftarkan Soeratin,” tambahnya.
Sedangkan de Rossi (CR6) mengaku senang bisa lawan Bhayangkara. “Kalau bisa melawan tim kayak begini. Pertandingan bagus, seperti Liga-1 rasanya,” ujarnya.
Terpisah, Manajer tim Tatag Triwibowo tetap memberikan semangat. “Tidak masalah (hasil kalah) tetap semangat,” ucapnya singkat melalui Pesan WhatsApp. (har)






















